Bohlam lampu mobil

Berbahaya! Ini 5 Penggunaan Bohlam Lampu Mobil yang Salah Kaprah

25 Feb 2020 | 14:34 WIB

Sahabat setuju bukan bahwa lampu mobil merupakan instrumen yang paling penting peranannya. Selain sebagai alat penerangan utama saat berkendara di malam hari, lampu juga berfungsi untuk komunikasi antar mobil lho Sahabat. Lampu-lampu seperti lampu utama, lampu dim, lampu sein, lampu hazard dan lampu rem semua mempunyai ‘bahasa’ masing-masing.

Namun tidak sedikit pengendara salah mengartikan peran lampu di jalan seperti memodifikasi bohlam lampu mobil. Padahal dengan memodifikasi lampu mobil dengan tidak seharusnya bisa membahayakan pengendara lainnya lho. Nah biar kamu tidak membahayakan sesama pengendara di sekitar kamu, berikut beberapa tindakan penyalahgunaan lampu mobil yang kerap kali dilanggar.

Bohlam lampu mobil utama

Lampu mobil bagian depan merupakan perangkat pemberi pencahayaan yang utama di malam hari. Berdasarkan PP No. 44 Tahun 1993 pasal 30 dan 31 (diringkas): lampu utama dekat dan jauh berwarna putih atau kuning muda.

Namun saat ini banyak pemilik kendaraan yang memodifikasi bohlam lampu mobil utama dengan bohlam berwarna putih, biru dan kuning tua yang sangat menyilaukan. Bagi pengendara mobil tersebut, modifikasi lampu ini akan sangat membantu memberikan tambahan penerangan di malam hari. Namun akan sangat mengganggu dan dapat membahayakan bagi pengendara kendaraan dari arah berlawanan karena sangat menyilaukan. 

Hendaknya gunakan bohlam lampu mobil standar dari pabrikan. Jika hendak melakukan modifikasi, biasanya banyak yang beralih ke HID (High Intensity Discharge) atau yang lebih dikenal dengan lampu Xenon yang mampu menghasilkan cahaya lebih terang. Tentunya mengganti lampu Xenon tidak boleh berwarna putih kebiru-biruan ya Sahabat, harus putih kekuning-kuningan dengan batas maksimal pencahayaan 5.300 Kelvin (K).

Penggunaan lampu dim/lampu jauh

Lampu mobil utama terbagi atas lampu dekat dan lampu jauh. Lampu jauh digunakan untuk memberi tanda sesama pengemudi yang saling kenal, untuk meminta jalan, sebagai isyarat ketika mau belok, pada saat cuaca buruk, digunakan untuk memperjelas orang yang akan menyeberang jalan di tempat gelap.

Jangan menggunakan lampu jauh atau lampu dim secara berlebihan dan sembarangan. Misalkan ketika jalan tol padat dan terjadi konvoi panjang. Ketika pengemudi berkali-kali menyalakan lampu dim, pasti membuat jengkel pengemudi di depannya. Lampu dim digunakan sebagai sarana memberi informasi kita ke pengendara lain. Harap menggunakan lampu mobil jauh tidak berlebihan, sesuai kebutuhan saja. Jangan selalu digunakan jika kondisi jalan sedang padat merayap atau lancar dan aman-aman saja.

Penggunaan lampu mobil untuk kabut / fog lamp

Selain lampu mobil utama, ada lampu lainnya yang berfungsi untuk menembus jalanan berkabut. Fog lamp sudah menjadi kelengkapan standar untuk berbagai jenis mobil, bahkan city car pun juga telah dilengkapi fog lamp sebagai fitur standar. Sesuai namanya, lampu ini mestinya digunakan sebagai penerangan tambahan ketika cuaca berkabut atau hujan deras. Tapi banyak pengemudi mobil salah kaprah menggunakannya. Fog lamp sudah dianggap sama fungsinya dengan lampu utama (headlamp). 

Lampu mobil tanda darurat

Ada di mobil yang dinamakan lampu mobil darurat atau hazard. Sesuai namanya "hazard", lampu ini hanya digunakan dalam kondisi darurat atau bahaya. Misalkan saat kendaraan mengalami masalah ban bocor dan harus mengganti ban bocor di bahu jalan, kendaraan mogok ditengah jalan, dsb.

Namun, kerap kali ditemukan banyak pengemudi yang menyalakan lampu mobil tanda darurat ketika mobil melibas hujan yang cukup deras. Sebenarnya Sahabat cukup nyalakan lampu senja atau lampu kecil tidak perlu menggunakan lampu hazard karena akan membingungkan pengendara di belakang.

Lalu ketika Sahabat akan menyeberang di perempatan jalan tanpa lampu lalu lintas, Sahabat tidak perlu menyalakan lampu mobil tanda darurat sebagai isyarat bahwa kamu akan menyebrang. Cukup memperlambat laju kendaraan, jika situasi dirasa sudah aman, kemudikan perlahan dan terkendali melewati perempatan tersebut. Demikian pula saat memasuki terowongan (underpass), cukup nyalakan lampu senja atau lampu kecil, dan bukan lampu hazard.

Penggunaan bohlam lampu rem mobil 

Terinspirasi dari adu balap Formula-1, akhir-akhir ini banyak sekali pemilik mobil yang menambahkan stop-lamp kedip berbentuk segitiga kecil sebagai tambahan lampu mobil bagian pengereman. Biasanya bohlam lampu mobil ini ditempatkan dibagian bawah bumper belakang.

Mobil MPV dan SUV keluaran terbaru saat ini biasanya sudah terpasang lampu mobil high mount stop lamp sebagai kelengkapan standard. Lampu rem ketiga ini terpasang di bagian atas tengah kendaraan atau di bagian tengah spoiler belakang mobil. Jika kemudian ditambah lagi dengan 'stop lamp F1' kesannya terlalu ramai dan berlebihan.

Bahkan tidak sedikit saat pengendara menyetir malam hari di belakang mobil yang terpasang lampu rem standar kanan-kiri, high mount stop lamp dan stop lamp F1 yang keempatnya dibuat berkedip-kedip ketika pedal rem diinjak. Sehingga bukannya menambah faktor safety, tetapi justru mengganggu dan membahayakan karena membuat silau pengendara di belakang.

Nah bagaimana Sahabat, sudah mengertikan apa saja kesalahan dalam penggunaan bohlam lampu mobil yang bisa membahayakan pengendara lainnya. Selalu hati-hati dalam berkendara ya Sahabat.

Foto: Garasi.id


Ditulis oleh RIZKY YUNIHARTO
Terakhir diupdate: 10 Mei 2020 | 19:41 WIB
Bagikan

Kata kunci pencarian

tipstipsotomotiftipsgarasitipsototipsdantrikotomotiftipsmobil
Copyright © 2024 PT. Digital Otomotif Indonesia.
All Rights Reserved
Member Of 
 Family