Sistem suspensi mobil, mulai dari shockbreaker hingga spring dan ball joint memang kerap terabaikan jika dibandingkan dengan perawatan terhadap bodi dan mesin mobil. Padahal, sistem suspensi ini juga tergolong sistem yang memberikan kenyamanan selama mobil digunakan.
Coba bayangkan, jika sistem suspensi mobil ini tidak bekerja dengan baik seperti misalnya ada bunyi yang mengganggu, setir berat ke kanan dan kiri, atau mobil terasa limbung saat jalan bergelombang, makan kenyamanan kita selama mengemudi tentunya akan sangat terganggu. Hal ini juga sangat berpotensi mengurangi konsentrasi selama mengemudi yang imbasnya juga akan mempengaruhi keselamatan.
Agar suspensi mobil bisa tetap awet dan terjaga kondisinya, makan perawatan secara rutin tetap perlu dilakukan. Lalu apa saja sih yang perlu dilakukan sebagai cara merawat sistem suspensi mobil? Dan apa ciri-ciri sistem suspensi mobil yang perlu dicek kondisinya? Yuk simak di bawah ini. Sebelumnya kamu juga bisa membaca Suspensi Mobil Bermasalah? Kenali Ciri dan Cara Merawatnya
Ciri Kerusakan Pada Suspensi Mobil
Suara berdecit ketika melewati tanjakan atau polisi tidur
Pernahkah Sahabat sedang melewati polisi tidur di daerah rumahmu atau tanjakan yang tidak terlalu tinggi dan mendengar bunyi berdecit dari mobil yang kurang enak untuk didengar. Suara yang muncul tersebut juga disertai guncangan di mobil yang berlebih. Jika kamu merasakan hal tersebut di mobil kamu saat ini, bisa jadi suspensi mobil kamu perlu perhatian lebih. Sebab, bisa jadi bunyi dan guncangan yang terjadi di mobil Sahabat diakibatkan oleh rusaknya suspensi mobil yang sudah tidak bisa lagi meredam guncangan dengan baik.
Peredaman suspensi mobil rusak
Selain bunyi berdecit, mobil juga akan sulit untuk melakukan pengereman secara optimal jika suspensi mobil rusak. Keadaan tersebut diakibatkan oleh lemahnya proses peredam dan tekanan ban yang berkurang sehingga ketika Sahabat melakukan pengereman menjadi tidak stabil.
Seperti yang dilansir dari Kumparan, menurut kepala bengkel Auto2000, gejala kerusakan suspensi mobil yang diakibatkan oleh tekanan ban akan berimbas pada suspensi dan mobil akan terasa limbung ketika sedang digunakan.
Selain itu, ban juga bisa dijadikan indikasi yang vital dalam mencari tahu kerusakan suspensi. Bila tekanan angin ban cepat habis dan permukaan ban tidak rata, seperti bergelombang akan membuat suspensi mobil Sahabat tidak seimbang.
Suspensi bocor
Hal yang paling mudah untuk melihat apakah suspensi mobil Sahabat rusak atau tidak adalah dengan mengidentifikasi adanya kebocoran pada suspensi atau tidak. Jika ditemukan suspensi dalam keadaan basah karena oli, itu bisa disebabkan oleh robeknya karet seal suspensi atau as shock yang tergores atau baret.
Tanda kerusakan suspensi mobil yang paling umum adalah dengan melakukan pengecekan oli suspensi yang rembes atau tidak. Jika oli rembes, maka bisa dikatakan kalau suspensi Sahabat perlu dilakukan perbaikan karena sil suspensi robek atau getas karena waktu.
Bodi mobil tidak stabil
Hal terakhir yang bisa kamu ketahui sehat atau tidaknya suspensi mobil kamu adalah dengan mendeteksi kondisi bodi. Sahabat bisa melihat rata atau tidaknya bodi mobil saat melewati tanjakan. Jika saat menanjak mobil terasa tidak stabil alias miring, itu bisa diakibatkan oleh rusaknya suspensi.
Selain itu, Sahabat bisa juga memastikannya dengan menekan kap bagasi. Bila saat ditekan mobil terasa mengayun-ayun, berarti ada yang tidak beres dengan suspensi kamu. Masalah yang terjadi tersebut bisa disebabkan oleh ketidakmampuannya suspensi dalam menahan beban yang ada di mobil. Sahabat juga harus memperhatikan jumlah muatan yang akan dibawa, jangan sampai terlalu banyak karena akan memperburuk kerusakan suspensi mobil dan membahayakan.
Cara merawat suspensi mobil agar tetap awet
Hindari jalan bergelombang
Langkah awal merawat sistem suspensi mobil agar selalu awet dan tahan lama adalah dengan menghindari jalan bergelombang. Suspensi mobil memang memiliki kemampuan untuk meredam guncangan yang terjadi saat melaju di jalan bergelombang.
Namun, bukan berarti suspensi akan tetap tahan selamanya dalam menahan guncangan dan hentakan yang terjadi. Jika guncangan dan hentakan dari jalan bergelombang ini terlalu keras dan kuat, bukan tidak mungkin sistem suspensi akan mengalami kegagalan fungsi seperti misalnya :
- Shockbreaker patah
- Oli shockbreaker bocor
- Ball joint patah atau lepas
- Per/pegas patah
Semua kegagalan yang terjadi pada sistem suspensi jelas akan merusak seluruh sistem suspensi lainnya yang artinya kita gagal merawat sistem suspensi. Oleh karena itu, untuk menyempurnakan perawatan sistem suspensi, hal yang paling utama adalah berusaha untuk menghindari jalan berlubang.
Jangan melebihi kapasitas beban
Selain menghindari jalan berlubang, untuk merawat sistem suspensi mobil agar tetap awet dan tahan lama adalah dengan berkendara tidak melebihi kapasitas beban maksimal yang diperbolehkan. Untuk mengetahui ukuran maksimal kapasitas beban yang diperbolehkan, Sahabat bisa merujuk pada buku panduan pemilik masing-masing kendaraan.
Periksa baut suspensi mobil
Cara merawat sistem suspensi mobil lainnya adalah dengan memeriksa kekencangan baut-baut suspensi secara rutin. Seiring dengan penggunaan mobil untuk operasional, tentunya guncangan, hentakan serta benturan dari roda dengan jalan akan mempengaruhi sistem suspensi termasuk baut dan mur pengikatnya. Tidak menutup kemungkinan, baut dan mur yang ada pada sistem suspensi ini menadi kendor.
Bersihkan suspensi mobil
Suspensi mobil juga perlo dicuci lho Sahabat. Pembersihan ini bertujuan untuk menghilangkan debu, lumpur, serta kotoran berpasir yang menempel pada sistem suspensi mobil. Jika kotoran-kotoran yang menempel tidak segera dibersihkan, makan lambat laun akan menimbulkan karat, goresan pada komponen hingga berujung keausan komponen.
Ganti oli suspensi rutin
Untuk merawat sistem suspensi berikutnya, lakukanlah penggantian pelumas (grease/gemuk) secara rutin. Hal ini tentu disesuaikan dengan jenis dan tipe suspensi yang ada di kendaraan karena tidak seua jenis suspensi menyediakan penggantian grease/gemuk/stempet.
Lakukan spooring dan balancing
Hal terakhir yang sangat penting untuk menjaga suspensi mobil tetap bekerja dengan baik adalah melakukan spooring dan balancing setiap 10.000km atau setidaknya minimal 6 bulan sekali. Spooring berfungsi untuk mengembalikan sudut-sudut kemudi ke posisi standard yang mungkin akan bergeser selama mobil digunakan. Sedangkan balancing berfungsi untuk menstabilkan putara roda. Dengan melakukan spooring dan balancing roda secara teratur maka sistem suspensi akan selalu terjaga kondisinya.
Foto: Garasi.id