Hujan deras yang mengguyur jalan sering kali menurunkan visibilitas yang meningkatkan potensi bahaya bagi pengemudi. Mungkin kebanyakan pengemudi merasa khawatir ketika harus mengemudi saat turun hujan sehingga harus lebih memperhatikan aspek keselamatan.
Dalam situasi seperti ini, penggunaan lampu mobil yang tepat menjadi sangat penting untuk menjaga keselamatan di jalan. Tidak hanya membantu Sahabat melihat lebih jelas, tetapi lampu yang benar juga memberi sinyal kepada pengemudi lain, mengurangi potensi bahaya, dan memastikan perjalanan tetap aman. Namun, meski penggunaan lampu mobil terkesan sederhana, ada etika tertentu yang perlu diperhatikan agar fungsi lampu dapat dimaksimalkan tanpa mengganggu pengemudi lain.
Penggunaan Lampu Senja
Dilansir dari Kompas.com, menurut Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) Sony Susmana, etika menyalakan lampu mobil saat hujan deras adalah dengan menggunakan lampu senja atau lampu besar.
Penggunaan lampu senja saat hujan deras beralasan bagi pengemudi di belakang dengan melihat lampu kendaraan depan menyalakan lampu senja sudah cukup, karena otomatis lampu belakang menyala merah.
Selain berkendara menggunakan lampu senja saat hujan deras, ada juga adab berkendara saat hujan deras yang perlu diperhatikan untuk menjaga keselamatan Sahabat.
Kurangi Kecepatan Berkendara
Selain penggunaan lampu yang tepat, penting untuk menyesuaikan kecepatan berkendara dengan kondisi jalan yang licin atau terendam air. Hujan tidak hanya mempengaruhi penglihatan, tetapi juga meningkatkan potensi aquaplaning, yaitu kondisi di mana ban kehilangan cengkeramannya pada jalanan yang basah. Berkendara dengan hati-hati dan menggunakan lampu yang sesuai dapat membantu mengurangi risiko kecelakaan.
Aquaplaning dipicu ketika mobil melaju dengan kecepatan tinggi pada saat hujan. Ketika melalui genangan air, mobil gagal menapak dengan sempurna, sehingga mobil tergelincir dan pengemudi kehilangan kendali penuh.
Jaga Jarak
Hujan lebat dapat mengurangi jarak pandang, dengan menjaga jarak yang lebih aman dari kendaraan di depan, Sahabat memberikan diri Sahabat cukup waktu untuk bereaksi terhadap potensi bahaya, seperti kendaraan yang tiba-tiba berhenti atau tergelincir.
Selain itu pada jalan yang basah, kendaraan membutuhkan jarak yang lebih panjang untuk berhenti. Hujan mengurangi traksi ban dengan jalan, sehingga jarak pengereman bisa menjadi dua kali lebih panjang dibandingkan di jalan kering.
Menghindari Penggunaan Lampu Hazard
Pada dasarnya penggunaan lampu hazard hanya diperuntukkan untuk tanda darurat saja, seperti mobil mengalami masalah hingga mogok atau kecelakaan. Dengan menggunakan lampu hazard saat berkendara di hujan deras, dapat menimbulkan kebingungannya pengemudi lain.
Maka dari itu Sahabat, penggunaan lampu hazard saat berkendara di hujan deras tidak disarankan karena penggunaan lampu hazard secara sembarangan dapat membuat lampu peringatan ini kehilangan fungsinya sebagai sinyal penting dalam kondisi darurat.
Itulah Sahabat etika dalam menggunakan lampu mobil saat hujan sangat penting untuk meningkatkan keselamatan semua pengguna jalan. Lampu yang tepat tidak hanya membantu Sahabat melihat lebih jelas, tetapi juga membantu pengemudi lain untuk melihat posisi kendaraan Sahabat, mengurangi risiko kecelakaan, dan memastikan keselamatan bersama. Oleh karena itu, selalu pastikan lampu kendaraan berfungsi dengan baik dan gunakan sesuai dengan kondisi cuaca.