Tahukah kamu selain mesin mobil, komponen mobil lainnya yang harus diperhatikan adalah kualitas udara di air conditioner (AC)? Pasalnya, AC sudah menjadi fitur pelengkap yang harus ada di setiap mobil. Pengendara tidak perlu membuka kaca jendela untuk menikmati kesegaran udara, cukup menyalakan AC dan tidak perlu takut terkontaminasi dengan bakteri dan virus di luar.
Sekadar pengetahuan, komponen dalam AC terdiri dari kompresor, evaporator, dryer, expansion valve, kondensor, air filter, dan motor fan. Nah, dari kerja sama semua komponen itu akan menghasilkan AC yang dingin. Lantas pentingkah untuk merawat AC mobil?
Jawabannya, tentu penting dan harus dilakukan servis jika sudah waktunya apalagi jika AC mobil sudah tidak terasa dingin. Umumnya, perawatan AC mobil dilakukan selama satu tahun sekali, ketika kilometer mobil mencapai angka 5 ribu hingga 10 ribu kilometer.
Terlebih lagi, di Indonesia ada masanya saat musim panas dan itu membuat pengendara semakin sering menggunakan AC mobil. Perawatan yang dimaksud bisa berupa penggantian kabin air filter, servis evaporator, adanya kebocoran gas karbon, isi freon mobil, dan sebagainya.
Kerusakan yang Biasa Terjadi Pada AC
Berikut ini beberapa kerusakan pada AC yang Garasi rangkum dan biasanya menjadi permasalahan umum para pengendara mobil.
Freon Habis
Habisnya freon disebabkan oleh kebocoran pada sistemnya karena komponen karet getas sudah lama atau ada yang tidak beres pada kompresornya. Jadi, meskipun AC tetap menyala normal jika tidak ada freon tetap aja udara tidak akan dingin. Malah hawa panas yang akan dirasakan. Ciri freon habis biasanya ditandai dengan kipas AC yang tidak berputar.
Pada masalah ini, jangan sampai kamu kamu menunggu AC berhenti mendingin baru melakukan servis AC karena jika dibiarkan akan memperparah kerusakan AC mobil. Idealnya, penurunan performa AC dilakukan ketika sudah memasuki angka dua puluh persen.
Filter AC Tersumbat
Ada penyumbatan dalam filter AC mobil yang harusnya berfungsi menyaring debu halus di udara, menjadikan tidak ada udara yang keluar dari blower. Kalau sudah begitu, bukan hanya AC jadi tidak dingin tapi juga sirkulasi udara tidak berjalan optimal karena banyaknya kotoran tertimbun di filter.
Kondensor Kotor
Selain filter AC yang kotor, kondensor pada AC mobil juga bisa kotor. Kondesor yang kotor tidak akan mampu membuang panas yang dihasilkan dari mesin AC, lagi-lagi itu juga berdampak pada sistem kerja AC.
Dari masalah di atas, tetap saja jangan pernah menunggu AC hingga berhenti berfungsi baru kemudian memperbaikinya. Mengapa demikian? Ada komponen bernama refrigeran di AC mobil yang cara kerjanya sama seperti oli pada mesin. Nah, refrigeran in berfungsi sebagai pendingin dan pelumas kompresor dengan membawa oli ke dalamnya.
Ketika refrigen habis, tentu jumlah oli yang yang dibawa kompresor berkurang dan terhambat, sehingga menyebabkan jumlah panas juga ikutan menurun. Jika dibiarkan, bukan hanya performa AC yang lama-lama tidak akan berfungsi tapi juga biaya perawatan yang melambung tinggi.
Oleh karena itu, sempatkan waktu untuk mengecek perawatan AC setidaknya selama 1-2 tahun sekali, terlebih jika kilometernya sudah di atas 5 ribu.
Perawatan AC Mobil Mandiri
Sebenarnya, sahabat Garasi juga bisa melakukan perawatan AC agar tetap dingin dan kinerjanya optimal.
Pertama, agar filter AC tidak bekerja terlalu keras, pastikan sudut-sudut mobil, mulai dari jok, karpet, dan barang-barang lainnya bersih, dalam artian tidak terlalu berdebu. Pasalnya, jika barang-barang itu ikutan berdebu maka sama saja filter AC yang akan mengerjakan bagiannya untuk membersihkan debu itu. Jadi, pastikan ketika mencuci mobil, bagian dalamnya pun ikut dibersihkan.
Kedua, ketika sahabat Garasi mencuci mobil, jangan lupa semprotkan air yang kencang pada bagian kondensor AC. Jika kebingungan, bentuk kondensor AC hampir mirip dengan radiator dan terletak di depan radiator. Penyemprotan ini bertujuan agar kotoran atau debu yang menempel tidak akan mengeras. Apabila sudah mengeras, kotoron dan debu ini menyebabkan korosi atau keropos sehingga ada kebocoran di bagian kondesor.
Ketiga, karena sebagian besar musim di Indonesia adalah musim panas, maka pastikan memakirkan mobil di tempat yang sejuk. Bukankah ada AC yang akan mendinginkan suhu di dalam mobil? Memang benar demikian, namun tetap saja, panasnya udara di luar akan menyerap ke dalam mobil dan itu menyebabkan pendinginan lebih lama karena AC harus mampu ‘memakan’ udara panas yang terbawa ke dalam mobil.
Kemudian selanjutnya, matikan AC beberapa saat ketika melakukan perjalanan jauh. Walaupun bentuknya mesin, AC mobil juga sama seperti manusia yang butuh istirahat. Hal ini juga berguna untuk menghindari pembekuan pada saluran AC. Selain itu, ketika menyalakan AC kembali, pastian ekstra kipas yang berada di depan kondensor selalu hidup untuk mencegah kerusakan kompresor yang beresiko meledak.
Terakhir, selalu lakukan perawatan AC rutin untuk memeriksa semua komponen AC. Nah, kadangkala kita kebingungan cara mengecek apakah AC masih berfungsi dengan baik atau sudah waktunya diservis. Terlebih lagi, jika lakukan servis sendiri takut salah dan menyebabkan kerusakan yang lain.
Sahabat Garasi.id tidak perlu khawatir untuk melakukan perawatan AC, karena Garasi.id menyediakan jasa servis perawatan AC yang lengkap, kalian bisa cek di www.garasi.id atau klik link ini.