Cara Mengecek Keaslian Ban Mobil Bekas Agar Terhindar dari Ban Rekondisi

Waspadai Ban Rekondisi! Begini Cara Membedakan Ban Rekondisi dan Ban Asli

24 Nov 2025 | 10:54 WIB

Membeli ban mobil bekas bisa menjadi pilihan ekonomis yang menarik bagi banyak pemilik kendaraan, tetapi tidak semua ban bekas adalah produk original yang aman. Menurut Madok, pemilik MW Wheels dalam laman Kompas.com, salah satu kunci untuk membedakan ban bekas asli dan ban rekondisi adalah dengan memperhatikan tekstur dan pola keausan. Ban bekas asli cenderung menunjukkan keausan yang merata sesuai penggunaan sebelumnya, sedangkan ban rekondisi sering kali memiliki tapak yang tampak "baru" karena telah dicetak atau diukir ulang.


Berikut adalah cara membedakan ban asli dengan rekondisi:

Cek Dinding Ban (sidewall)

Ban rekondisi seringkali menunjukkan tekstur yang tidak alami di dindingnya, bisa terlihat kasar, warna belang, atau bekas gerinda karena telah diolah ulang. Selain itu, dinding ban (sidewall) juga menyimpan petunjuk penting. Ban rekondisi biasanya menunjukkan bekas pengelupasan atau lapisan tambahan karet yang terasa tidak alami. Tekstur dindingnya bisa terlalu halus atau bahkan kasar di area tertentu, menandakan bahwa ban tersebut bukan hanya digunakan, melainkan telah diproses ulang. Sementara itu, ban asli yang hanya bekas pemakaian mempertahankan karakteristik asli pabrikan, baik dari segi bentuk maupun tekstur. 

Kode Produksi

Salah satu hal penting adalah memeriksa kode DOT pada ban, yang menunjukkan tahun dan minggu produksi. Madok menjelaskan bahwa ban bekas asli biasanya masih mempertahankan kode produksi yang jelas, sedangkan pada ban rekondisi, kode ini bisa buram atau bahkan hilang akibat proses pembaruan. Kode ini sangat krusial karena menunjukkan minggu dan tahun pembuatan ban, semakin tua ban, semakin besar risiko karet mengeras dan kehilangan fleksibilitas.

Cek Fisik Langsung

Tak kalah penting adalah melakukan pemeriksaan fisik secara langsung sebelum membeli. Calon pembeli sebaiknya meneliti tidak hanya bagian luar ban, tetapi juga bagian dalam (inner liner), karena kerusakan struktural seperti benjolan atau tambalan buruk bisa terjadi di bagian dalam dan tidak selalu mudah terlihat dari luar. 

Waspadai Resiko Keselamatan

Dari sisi keamanan, risiko ban rekondisi tidak bisa dianggap remeh. Struktur ban yang telah diubah, misalnya lewat pencetakan ulang atau penambalan, bisa membuat komponen internalnya lebih lemah dibanding ban asli. Karena itu, Madok menyarankan agar pembeli ban bekas hanya membeli dari penjual terpercaya dan menghindari harga yang "terlalu murah" untuk jenis ban yang seharusnya mahal diproduksi kembali.

Risiko dari ban bekas, terutama yang rekondisi, bisa sangat serius. Ban bekas yang sudah menua bisa kehilangan fleksibilitas, mengeras, dan menurunkan daya cengkeram, apalagi bila pernah direkondisi dengan cara yang tidak benar. Oleh karena itu, memahami tanda-tanda ban rekondisi dan memilih dengan sangat teliti bukan hanya soal hemat biaya tetapi juga soal keselamatan di jalan.

Ditulis oleh ALVINA NURHALIZA
Terakhir diupdate: 24 Nov 2025 | 10:54 WIB
Bagikan

Kata kunci pencarian

garasiidbanmobilbanrekondisisukucadangbanaslitipsotomotif
Copyright © 2025 PT. Digital Otomotif Indonesia All Rights Reserved