Pengoperasian Transmisi Matic Lebih Nyaman Dan Lebih Praktis

Kenali Jenis-jenis Transmisi Otomatis dan Cara Perawatannya!

04 Agt 2022 | 11:09 WIB

Mobil dengan transmisi otomatis memang menjadi pilihan keluarga saat ini, terutama yang berada di kota-kota besar seperti Jabodetabek. Sebab, wilayah tersebut sering terjadi kemacetan. Jika menggunakan mobil transmisi otomatis, Sahabat Garasi mungkin bisa sedikit lebih bersantai ketimbang mobil bertransmisi manual. 

Transmisi otomatis membuat pengendara tidak perlu lepas dan tekan pedal kopling untuk melaju di tengah kemacetan. Seperti yang telah kita ketahui, transmisi berfungsi menyalurkan tenaga agar dapat mencapai percepatan yang dibutuhkan.

Pada mobil transmisi otomatis, Kamu tidak perlu lagi kopling dan tuas perpindahan gigi seperti pada mobil manual. Transmisi otomatis pada mobil matic hanya cukup menggeser tuas dan menekan pedal gas sesuai kecepatan yang diinginkan. Jadi fungsi transmisi otomatis adalah untuk memindahkan gigi secara otomatis.

Ada tiga komponen pada mobil transmisi otomatis, yaitu torque converter (pengubah torsi), hydraulic control unit, dan planetary gear unit. Ketiga komponen ini bisa ditemukan pada oli transmisi. Jadi, oli transmisi otomatis tidak hanya berfungsi sebagai pelumas dan pendingin, tetapi juga memindahkan gigi.

 

Kelebihan Mobil Matic Menawarkan Akselerasi Yang Lebih Baik


Jenis-jenis Transmisi Otomatis

1.    AT Konvensional (Hydraulic Automated Transmission)

Cara kerja pada transmisi matik konvensional ini adalah menggunakan pengubah torsi (torque converters) yang menghasilkan energi kinetis dari tenaga mekanis, kemudian menyalurkannya ke driveshaft. Torque converters pada mobil manual disebut kopling, dengan fungsi yang sama tetapi cara kerja berbeda.

2.    CVT (Continuous Variable Transmission)

Pada jenis ini, perpindahan dihasilkan dari perubahan diameter drive dan driven pulley. Sepasang komponen itu mengikuti putaran mesin mobil kemudian disambungkan dengan sabuk baja atau belt.

Kelebihan CVT dibandingkan AT adalah perpindahan yang lebih halus sehingga tidak terasa hentakan. Kerja mesin pada CVT juga lebih ringan dan sigap serta mampu mengefisiensi bahan bakar. Untuk menghasilkan tenaga yang besar, pengemudi tidak perlu RPM yang tinggi. Itu sebabnya penggunaan bahan bakar menjadi lebih irit. Harga mobil transmisi otomatis jenis CVT memang lebih mahal.

3.    DCT (Dual Clutch Transmission)

Jenis ketiga adalah DCT. Sering juga disebut mobil transmisi manual yang diotomatiskan. Terdapat dua kopling ganda yang berfungsi pada gigi transmisi yang berbeda, yaitu ganjil dan genap. Dua kopling ini dikendalikan oleh komputer, maka dari itu termasuk mobil matik.

4.    AMT (Automated Manual Transmission)

Hampir mirip dengan DCT, jenis transmisi ini adalah manual dan matik yang dikendalikan oleh aktuator secara otomatis. Transmisi otomatis pada mobil jenis ini memang tidak banyak karena menimbulkan ketidaknyamanan saat berkendara akibat hentakan yang cukup keras.

 

Lakukan Pergantian Plat Kopling Otomatis Agar Performa Transmisi Mobil Selalu Terjaga


Cara Deteksi Kerusakan Transmisi Otomatis

Transmisi otomatis pada mobil lebih rentan kerusakan bila dibandingkan dengan transmisi manual. Komponen transmisi otomatis juga dikenal sangat kompleks dan membutuhkan perhatian ekstra dibandingkan dengan transmisi manual. 

Bila terdapat gangguan sedikit saja yang diabaikan maka bisa berakibat fatal. Sebenarnya mendeteksi kerusakan pada transmisi ini sangat gampang, Kamu pun bisa melakukannya tanpa alat khusus. Dirasakan saja, pasti ada beda kalau mau rusak.

Berikut ini adalah beberapa langkah yang bisa Kamu lakukan untuk mendeteksi dini kerusakan pada transmisi matik:

·         Memeriksa Pelumas Transmisi

Pemeriksaan ini bisa Kamu lakukan dengan cara menghidupkan mesin mobil lalu memeriksa dipstick oli. Bila warnanya sudah keruh, kehitaman atau bahkan coklat gelap disertai dengan serbuk kecil mirip serbuk halus besi, artinya ada kerusakan pada transmisi mobil Kamu. 

Hal ini mengindikasikan jika terjadi gesekan yang cukup kasar pada transmisi dan mengikis komponennya.

·         Tes Awal

Cobalah untuk memindahkan transmisi dari R atau N ke D, bila terdapat bunyi ketika pemindahan maka bisa dipastikan terjadi kerusakan pada komponen tersebut. Biasanya bunyi yang keras.

·         Tes Jalan

Coba kendarai mobil Kamu dan jika terdapat hentakan yang tak wajar ketika pemindahan, terlebih lagi ada suara kasar maka kinerja transmisi mobil sudah tak normal lagi.

Bila Kamu menemukan salah satu gejala di atas ketika melakukan pemeriksaan awal, maka mobil harus segera dibawa ke bengkel untuk mendapatkan perbaikan yang diperlukan. 


 

Lakukan Penggantian Oli Sesuai Dengan Ketentuan Dari Pabrikan


Perawatan Mobil Transmisi Otomatis

Terlepas dari seluruh kemudahan dan kenyamanan yang ditawarkan transmisi otomatis, tentu saja pengguna mobil harus merawatnya dengan baik agar umur pakainya bisa tahan lama. Sebab bila tidak terawat dengan baik, bukanlah tidak mungkin pemilik mobil harus merogoh kocek yang cukup dalam untuk memperbaikinya. Ini tips untuk merawat mobil bertransmisi otomatis:

a.    Ganti Oli Transmisi

Idealnya setiap 20.000 km harus dilakukan pengecekan berkala untuk oli transmisi otomatis. Apabila ditemukan kekurangan pada tingkat oli, sebaiknya segera ditambah agar terhindar dari kerusakan sistem transmisi. Oli roda gigi juga harus digunakan dengan benar sesuai dengan jenis transmisi. Jangan mencampurnya. Karena masing-masing jenis persneling menggunakan minyak dengan viskositas berbeda.

b.    Pindahkan ke Posisi N Waktu Berhenti

Agar transmisi matik pada mobil tetap awet dan tahan lama sebaiknya perhatikan juga cara penggunaannya. Misalnya ketika berhenti di lampu merah atau macet yang cukup lama, ada baiknya posisikan tuas transmisi pada posisi netral (N). Sebaliknya, jika posisi tuas transmisi di posisi Drive (D) hal ini memicu kanvas kopling mobil terus bergesekan.

Apabila kendaraan dipergunakan pada medan operasi yang berat maka pemeriksaan harus dilaksanakan lebih sering dari jadwal standar yang ada di buku manual kendaraan.

c.    Hindari Posisi P Waktu Berhenti Sesaat

Hindari memindahkan tuas transmisi ke posisi Parking (P) ketika lampu merah atau berhenti sesaat, karena itu menimbulkan banyak gesekan ketika tuas transmisi dipindahkan lagi menuju posisi D. Posisi P sebaiknya hanya digunakan saat parkir saja.

Selain itu jika kecelakaan terjadi secara tidak terduga, ada resiko berdampak untuk roda gigi. Pasalnya, sistem persneling P akan mengunci roda gigi.

 


Nah, Jika Sahabat Garasi ingin melakukan perawatan mobil transmisi otomatis, Kamu bisa mengecek Garasi.id. Sebab, Garasi.id memberikan Kamu promo Merdeka Servis Mobil dengan diskon jasa servis hingga 50 persen. Promo ini berlaku mulai dari 1-31 Agustus 2022.


Ditulis oleh ALDY SURYA
Terakhir diupdate: 04 Agt 2022 | 11:09 WIB
Bagikan

Kata kunci pencarian

tipsotomotifservisberkalatransmisiotomatis
Copyright © 2024 PT. Digital Otomotif Indonesia.
All Rights Reserved
Member Of 
 Family