Bagi pemilik mobil, hal yang paling merepotkan adalah ketika kendaraannya tiba-tiba mogok. Mobil yang mengalami mogok atau mesinnya mati merupakan gangguan yang paling umum dialami oleh para pengendara mobil. Mobil bisa mogok karena beragam hal dan tiap penyebab atau masalah yang muncul juga bisa terjadi karena berbagai faktor.
Tentu mogok di jalan bisa menjadi pengalaman menegangkan dan berpotensi berbahaya, terutama jika tidak ditangani dengan benar. Namun, ada beberapa cara yang bisa Sahabat hindari untuk memastikan keselamatan dan kendaraan Sahabat tetap terjaga.
Tinggalkan Hal Ini Agar Mobil Tetap Aman Saat Mogok Di Jalan
Panik
Ketika mobil mogok, panik sering kali menjadi reaksi pertama. Namun, mengabaikan keselamatan diri dengan berjalan atau berlari ke tengah jalan bisa sangat berbahaya. Segera setelah menyadari kendaraan Anda mogok, cobalah untuk tetap tenang dan amankan kendaraan Anda di tepi jalan jika memungkinkan.
Membiarkan Kendaraan di Tempat yang Tidak Aman
Saat mesin mati mendadak tapi mobil masih bisa bergerak, manfaatkan hal ini untuk bisa menepi ke sisi jalan yang aman. Nyalakan lampu hazard dan pindahkan mobil ke tepi jalan atau area aman lain, seperti area parkir. Hindari meninggalkan mobil di tempat yang menghalangi lalu lintas atau di tempat yang bisa membahayakan kendaraan lain.
Mencoba Memperbaiki Mobil Sendiri
Jika Sahabat tidak memiliki keterampilan dan alat yang diperlukan, hindari mencoba memperbaiki mobil sendiri di jalan raya, terutama jika Sahabat berada di lokasi yang berisiko tinggi. Mengganti ban atau memperbaiki masalah mesin di tepi jalan dapat menempatkan Sahabat dalam bahaya. Lebih baik menunggu bantuan profesional untuk menangani masalah tersebut.
Derek Mobil Dengan Tali
Cara derek mobil model terakhir adalah derek mobil tarik dengan tali (Towing Rope). Derek mobil model ini adalah dengan mengikatkan mobil yang mogok pada sebuah tali untuk ditarik dengan mobil lain. Model tarik seperti ini kerap digunakan ketika kondisi sangat terpaksa. Derek mobil model tarik dengan tali ini sangat tidak dianjurkan, terlebih jika dilakukan dengan orang yang kurang berpengalaman.
Ya, pasalnya, derek mobil model ini memiliki banyak kekurangan yang bisa berakibat fatal bagi mobil yang diderek. Berikut adalah beberapa contoh kerugian yang bisa ditimbulkan akibat menderek mobil dengan derek tali.
Jika mobil yang diderek bertransmisi otomatis, transmisi otomatisnya bisa jebol karena mesin mati dan transmisi minim pelumasan.
Ada jarak tempuh maksimal dan kecepatan maksimal yang boleh dilakukan saat menarik mobil seperti ini, melebihi batasan bisa berakibat merusak komponen mobil lainnya.
Pengereman menjadi lebih berat dan keras sehingga bisa berbahaya karena booster rem tidak bekerja akibat mesin mobil mati.
Cara pertama untuk derek mobil yang mogok ke bengkel terdekat adalah dengan derek model gendong. Disebut dengan derek mobil model gendong karena mobil yang mogok seluruhnya akan diletakkan dan diikat pada bagian belakang mobil derek yang memang khusus dibuat agar sebuah mobil bisa diletakan pada bagian tersebut.
Menarik mobil yang mogok dengan model gendong ini merupakan opsi dan pilihan derek mobil yang paling aman untuk digunakan dari seluruh jenis derek mobil yang ada. Pada derek model gendong ini, mobil diletakan pada bak belakang mobil derek yang sudah didesain khusus untuk membawa mobil mogok. Pada posisi diatas, mobil akan diam sehingga tidak ada komponen mobil lainnya yang harus bekerja dan berputar dengan terpaksa. Hal ini kan sangat berbeda jika mobil diderek dengan menggunakan cara ditarik.