Waspada! Penyakit yang Ada Di Transmisi Mobil Kamu

Waspada! Penyakit yang Ada Di Transmisi Mobil Kamu

21 Apr 2022 | 11:00 WIB

Sebagai pengguna mobil, Sahabat Garasi harus benar-benar perhatikan bagian ini yaitu transmisi mobil. Fungsinya, menyalurkan tenaga yang dihasilkan mesin menuju roda.

Transmisi sendiri ada dua jenis, yaitu manual dan otomatis. Transmisi manual sendiri menggunakan pedal kopling, sementara transmisi otomatis beroperasi berkat bantuan tiga komponen penting yaitu torque converter, planetary gear unit, serta hydraulic control unit.


Mengenal Transamisi Dalam Mobil


Transmisi ini bisa mengalami masalah, bahkan jika rusak biaya yang dikeluarkan bisa cukup tinggi. Namun, ada beberapa gejala-gejala yang bisa menjadi rujukan untuk melakukan perbaikan sejak dini agar kerusakan tidak semakin parah. Ini gejalanya:

  1. Telat respons

Pernahkah mengalami saat menginjak pedal gas mesin menderu, tetapi kendaraan melaju lambat tidak normal? Jika pernah, kemungkinan drive plate atau plat kopling mobil kamu sudah sangat tipis. Khusus pada transmisi otomatis kemungkinan kinerja body valve sudah lemah.

  1. Muncul suara dengung

Pada awalnya, suara mendengung itu mirip dengan suara dari mesin. Namun, lama kelamaan suara tersebut bertambah keras dengan munculnya bunyi mirip ketukan benda-benda tumpul yang beradu.

Suara tersebut berasal dari beberapa komponen di peranti transmisi yang saling berbenturan karena mekanisme pergerakannya terhambat akibat kurang kuatnya dorongan oli transmisi. Oli merupakan komponen penting bagi transmisi otomatis. Selain sebagai pelumas dan pendingin, oli transmisi juga memberikan tekanan saat pergantian gigi.

  1. Cairan transmisi bocor

Bocornya cairan transmisi terbilang masalah transmisi yang paling mudah diidentifikasi. Cairan transmisi mobil matic sangat vital untuk kapabilitas pertukaran gear, jadi sedikit saja kebocoran transmisi pada mobil matic bisa menimbulkan masalah yang cukup serius.

Warna cairan transmisi mobil matic berwarna merah terang, bersih, dan sedikit berbau manis (ciri cairan pelumas transmisi yang bagus). Ciri oli transmisi yang harus segera diganti berwarna gelap dan berbau terbakar. Untuk transmisi manual, pengecekan cairan transmisinya tidaklah semudah membuka kap mesin lalu menarik dipstick. Namun harus membuka langsung kotak transmisinya, karena itu akan membutuhkan bantuan dari sang ahli.

  1. Mobil terasa bergetar

Terdapat beberapa penyebab mobil bergetar, untuk kendaraan matic bisa terjadi akibat kendala mesin dan transmisinya. Periksalah mobil di bagian kampas koplingnya karena bisa saja bermula dari kampas kopling mobil yang sudah mulai aus sehingga menyebabkan permukaan kampas kopling tidak merata.

  1. Susah pindah gear

Kondisi ini biasa terjadi pada transmisi manual. Seketika sulit untuk memindahan gear dari netral ke gigi 1. Diagnosa awal adalah terjadi masalah pada sarana penghubung tuas dengan withdraw lever atau bisa disebut garpu kopling yang bertugas untuk memindahkan gear.

Sarana penghubung tadi bisa berupa tali kopling untuk mobil-mobil lawas atau master kopling di mobil-mobil baru. Diagnosa lainya bisa ada komponen yang sudah aus atau termakan usia dan harus segera diganti.

  1. Indikator Check Engine nyala

Menyalanya lampu check engine terbilang pengingat paling awal jika terjadi kerusakan pada sistem kerja transmisi. Hanya saja cahaya lampu check engine bisa jadi pertanda kerusakan komponen lain yang tidak berhubungan dengan transmisi.

Untuk itu, saat lampu check engine menyala jangan langsung menuduh transmisi yang jadi biangnya. Pada mobil keluaran terbaru dipasangkan sensor pada seluruh bagian mesin yang akan mengirim informasi ke komputer jika terjadi kesalahan pada komponen tertentu.

Dalam kasus transmisi, sensor bisa mengenali getaran dan mengidentifikasikan masalah lebih dulu dari yang pengemudi rasakan. Jika sudah merasakan perubahan atau keunikan tersebut, jangan didiamkan sebelum kerusakan makin menjadi.

  1. Suara berisik

Tentu terganggu dengan suara berbisik yang masuk ke kabin ketika transmisi berada di posisi netral. Suara ini bisa disebabkan dari bearing-bearing yang sudah aus, terutama yang berada di input shaft. Jika kondisi ini terjadi, segera periksalah ke bengkel.

  1. Kopling Seret

Salah satu masalah yang menghantui pengguna mobil manual adalah kopling yang seret. Kopling yang seret dikarenakan gagal terlepasnya disk kopling dari flywheel saat menginjak pedal kopling.

Kondisi ini mengakibatkan pengemudi tidak bisa memindahkan gigi karena kopling masih terlibat dalam putaran mesin. Jika dipaksakan hanya akan mengeluarkan suara seret seperti mesin penggilingan. Penyebab kopling seret adalah terlalu kendurnya pedal kopling. Banyak kopling yang kosong menyebabkan kabel atau hubungan antara pedal kopling dengan disk tidak cukup melepaskan disk clutch dari roda gila (atau pressure plate).


Cara Merawat Transmisi Mobil


Begini Cara Merawat Transmisi Otomatis

Mobil transmisi  otomatis atau matik merupakan kendaraan dengan sistem perpindahan transmisi yang diatur tanpa harus menginjak pedal kopling oleh pengendaranya. Di pasaran saat ini, umumnya ada tiga jenis: konvensional, CVT, dan dual clutch.

Sederhananya, pada transmisi otomatis konvensional, perpindahan gigi transmisi pada mobil matik dilakukan oleh gearbox yang akan merespon perpindahan transmisi berdasarkan kecepatan dan pola laju kendaraan. Pada kendaraan matik, tuas transmisi berisi susunan fitur seperti P-R-N-D-D3-D2-L.

Mengendarai mobil matik tentunya akan lebih menyenangkan. Beberapa kelebihannya adalah tidak perlu menginjak kopling, kaki lebih relaks, menghadapi kemacetan lebih santai, serta saat melewati jalan yang menanjak dan macet tidak perlu repot menahan setengah kopling layaknya mobil manual.

Namun, Kamu harus paham cara merawat transmisi mobil otomatis. Sebenarnya, merawat mobil matik, tidaklah susah. Paling penting, Kamu harus melakukannya secara konsisten dan berkala. Sebab, jika minim perawatan maka umumnya akan timbul berbagai masalah yang mengganggu kenyamanan berkendara. Bahkan bisa menimbulkan bahaya saat mobil dikendarai di jalan raya. Berikut langkahnya:

  • Ganti oli transmisi secara berkala

Cara merawat transmisi mobil otomatis berbagai tipe seperti konvensional, CVT, dan dual clutch umumnya sama. Adalah memastikan untuk mengganti oli secara berkala agar komponen pada rangkaian transmisinya aman dan awet.

Khusus untuk mobil yang mengusung transmisi CVT, penggunaan olinya berbeda dengan oli transmisi matik biasa. Gunakan oli khusus CVT yang biasanya akan tertera di kemasan oli tersebut.

Pada mobil bermesin matik, perawatan mesin tergantung pada kualitas oli mobil dan oli transmisi. Perhatikan jadwal penggantian oli transmisi secara berkala yang ditentukan oleh jarak tempuh mobil.

Idealnya, mobil matik harus ganti oli transmisi jika telah menempuh jarak 50 ribu km. Pilih oli berkualitas baik agar performa transmisi selalu bekerja dengan optimal

Hanya saja kalau kondisi mobil sering bekerja keras atau digunakan sebagai taksi online atau kendaraan operasional harian. Maka lebih baik ganti oli transmisi mobil matic harus lebih cepat. Boleh tiap 30 ribu Km.

  • Panaskan mobil secara berkala

Cara merawat transmisi mobil otomatis selanjutnya adalah dengan memanaskan mobil setiap hari. Dengan begitu maka pelumas atau oli mesin dan oli transmisi akan menyebar rata ke seluruh bagian komponen-komponen di dalamnya. Lalu ketika memanaskan mesin, jangan langsung menghidupkan AC supaya kelistrikan lebih stabil.

Akan lebih baik, perawatan mobil matic bukan cuma dengan mengaktifkan mesin. Tapi juga semakin mantap kalau mobil ikut diajak maju dan mundur. Bahkan, kalau sampai berkendara keliling komplek, akan lebih baik.

  • Gunakan persneling dengan tepat

Cara merawat transmisi mobil otomatis berikutnya adalah operasikan dengan benar, lantaran berbeda dengan transmisi manual. Contohnya saat di lampu merah, baiknya posisi gigi ada di netral atau N agar kinerja mesin ada istirahatnya.

Selain itu, jika saat menghadapi jalanan menanjak yang cukup curam, pindahkan posisi gigi ke ‘3’ atau ‘2’ atau ‘L’. Ini dilakukan, supaya tenaga mesin mendapat bantuan dorongan dari transmisi secara optimal.

Hal penting lain, selalu pastikan mobil berhenti terlebih dulu sebelum melakukan pindah gigi yang berlawanan. Misal dari D ke R dan sebaliknya.

  • Jangan menginjak gas terlalu dalam

Banyak pemilik mobil matik yang langsung menginjak gas dalam-dalam saat mobil baru berjalan, sebaiknya hindari hal tersebut. Sebab jika  dilakukan secara terus menerus bisa mengakibatkan komponen di mesin rusak. Hal tersebut merupakan bagian dari cara merawat transmisi mobil otomatis.

Jika mengendarai mobil matik namun cara berkendaranya agresif bukan tidak mungkin akan menyebabkan beberapa komponen seperti valve dan katup solenoid akan mengalami masalah.

  • Cek kondisi aki mobil

Aki merupakan komponen yang sangat penting bagi mobil matik, sebab mobil matik membutuhkan asupan listrik yang stabil untuk mendukung kinerja transmisinya. Jika aki kurang optimal, maka bakal ada masalah dengan transmisi.

Ditulis oleh RIZKY YUNIHARTO
Terakhir diupdate: 21 Apr 2022 | 11:00 WIB
Bagikan

Kata kunci pencarian

tipsotomotiftransmisimaticmanual
Copyright © 2024 PT. Digital Otomotif Indonesia.
All Rights Reserved
Member Of 
 Family