Ban adalah satu-satunya bagian mobil yang bersentuhan langsung dengan permukaan jalan. Tekanan udara yang ideal di dalam ban sangat penting agar fungsi-fungsi utama ban, seperti menopang berat kendaraan, meredam guncangan, menjaga stabilitas, dan menjaga traksi, bekerja secara optimal. Ketika ban kempes, dan pengemudi memaksakan mobil tetap berjalan, berbagai risiko serius bisa muncul.
Dampak dan Risiko yang Timbul
Kerusakan ban yang semakin parah
Ban yang kempes terus-menerus dipaksa bergerak akan mengalami deformasi. Dinding samping ban dapat menekuk dan dapat menyebabkan kawat baja penyusun di dalam ban mengalami kelelahan (fatigue), hingga putus.Kerusakan pelek (velg)
Saat tekanan ban sangat rendah, bibir atau sisi velg bisa bersentuhan langsung dengan aspal atau permukaan jalan, terutama jika melintasi jalan tidak rata. Hal ini dapat menyebabkan velg peyang, retak, atau dalam kondisi paling buruk bahkan pecah.Kecelakaan dan hilangnya kendali kendaraan
Ban kempes mengurangi kemampuan ban untuk menapak rata di aspal, sehingga traksi menurun. Seiring kecepatan tinggi atau saat melakukan manuver mendadak, kendaraan menjadi lebih sulit dikendalikan. Risiko pecah ban juga meningkat, yang bisa membuat pengemudi kehilangan kontrol.Konsumsi bahan bakar menjadi lebih boros
Ban kempes menyebabkan gaya gesek meningkat karena luas permukaan kontak yang berubah, dan roda harus bekerja lebih keras mendorong kendaraan. Akibatnya mesin memakai lebih banyak bahan bakar.Kenyamanan berkendara menurun
Getaran dari jalan akan terasa lebih kuat, terutama di jalan yang tidak rata. Mobil akan terasa limbung, setir bisa terasa berat atau tidak responsif, suara derit atau bunyi dari ban dan pelek lebih mudah terdengar.
Kerusakan permanen jika tidak ditangani
Jika ban dibiarkan dalam kondisi kempes dalam waktu lama, permukaan tapak ban bisa menjadi "flat spot" (bagian tapak ban yang menjadi rata permanen), dinding ban kemungkinan mengalami keretakan mikro (ozone cracks), atau lapisan karet dalamnya rusak secara struktural.
Tips Pencegahan dan Tindakan yang Harus Dilakukan
Periksa tekanan ban secara rutin: Idealnya sebelum perjalanan jauh atau setidaknya seminggu sekali. Gunakan alat pengukur tekanan ban yang akurat.
Gunakan tekanan sesuai rekomendasi pabrikan: Informasi biasanya terdapat di pilar pintu pengemudi atau di buku manual mobil.
Jangan memaksakan mobil berjalan dengan ban yang sangat kempis, terutama pada kecepatan tinggi atau di jalan kasar. Jika terpaksa, gunakan kecepatan rendah dan pastikan jarak tempuh sangat pendek.
Segera ganti ban cadangan jika tersedia, atau cari bengkel terdekat untuk mengisi angin atau servis ban jika ada kerusakan.
Amati perubahan seperti getaran, kesulitan mengemudi, bentuk ban yang berubah, atau suara yang tidak biasa, itu bisa menjadi tanda ban sudah terlalu parah kempis.
Memaksakan mobil tetap berjalan dengan ban yang kempes bukan hanya masalah kenyamanan, tetapi juga masalah keselamatan dan biaya. Tapi jika Sahabat mengalami ban kempes atau bocor di jalan, jangan khawatir dan jangan dipaksa untuk terus jalan. Ada Layanan Asisten Darurat dari Garasi.id yang siap menemani dan membantu Sahabat kapan saja 24/7.
Tak hanya membantu pergantian ban secara cepat dan profesional, layanan ini juga menyediakan berbagai solusi darurat lainnya seperti towing mobil, jumper aki, pengantaran bbm, dan pengambilan kunci tertinggal.
