Sudah menjadi rahasia umum jika ban mobil merupakan organ vital pada kendaraan. Nyamannya perjalanan Sahabat Garasi dengan mobil bisa ditentukan dengan performa ban. Biasanya, ban mobil menggunakan jenis tubeless. Tipe tubeless menjanjikan rasa aman dan nyaman lebih, karena lebih tahan bocor.
Kebocoran yang terjadi pada ban tubeless biasanya juga terjadi perlahan-lahan, atau disebut juga ‘bocor halus’. Dengan begitu, mungkin masih ada waktu bagi pengemudi untuk menyadari ban mengalami kebocoran, kemudian mencari bengkel atau tempat tambal ban.
Lantas, apa penyebab ban mobil sering bocor halus? Berikut ulasannya:
Tapak Ban Sudah Aus
Ban mobil sering bocor halus karena tapaknya sudah aus dan usang. Alasan ini makin berpotensi terjadi kalau ban yang dipakai sudah berumur, apalagi kalau kerap menerabas medan landai karena selalu bergesekan dengan benda-benda halus. Jika alasan ini yang terjadi, ban mesti diganti.
Pentil Ban Bocor
Kalau usia ban mobil masih relatif ‘muda’ tapi sering bocor halus, sumber masalahnya dari pentil yang bocor karena kendor. Pentil sendiri merupakan bagian dari ban yang berfungsi sebagai jalan masuk tekanan angin.
Maka dari itu, pentil yang bocor menyebabkan angin dari dalam ban keluar perlahan sampai akhirnya habis.
Sambungan Ban dan Pelek Bocor
Penyebab lainnya adalah adanya kebocoran pada sambungan ban mobil dengan pelek roda. Sambungan di antara keduanya kadang menjadi kurang rapat dan ini dapat diperbaiki dengan merekatkannya lagi dengan lem.
Kebocoran sambungan ban mobil dengan pelek roda dapat pula timbul akibat pelek yang penyok. Oleh karena itu, disarankan agar tidak mengemudi secara agresif apalagi kalau jalanan tidak dalam kondisi yang baik atau rusak parah.
Cek Tekanan Angin
Tekanan udara dalam ban harus diatur sedemikian rupa agar nyaman dipakai. Jangan terlalu keras sehingga membuat ban cepat aus dan sulit dikontrol. Namun juga tak boleh terlalu ringan karena akan membuat tarikan mesin menjadi berat. Tekanan dalam ban biasanya juga akan berkurang dengan sendirinya meski mobil jarang dipakai. Kamu disarankan mengecek tekanan angin dalam ban tiap minimal 2 minggu sekali atau ketika akan dipakai berkendara jarak jauh demi keselamatan.
Sahabat Garasi juga harus teliti dalam menentukan batas tekanan ban mobil tersebut. Untuk itulah, semua produsen mobil selalu menyarankan agar pengendara mengisi tekanan angin dengan kapasitas yang dianjurkan. Tekanan angin pada tiap mobil akan berbeda tergantung jenisnya sehingga pengecekan tiap minggu harus dilaksanakan.
Selalu Perhatikan Tekanan Ban Mobil Kamu
Tekanan angin juga tak boleh terlalu kurang atau lebih karena kedua hal tersebut pasti berpengaruh pada mobil. Ini penjelasannya:
1. Tarikan Menjadi Lebih Berat
Jika ban kekurangan tekanan angin, ban akan berputar dengan tidak sempurna. Beban yang berat membuat tarikan mobil semakin berat dan membuat tidak nyaman dalam berkendara.
2. Ban Mudah Pecah
Ban yang kurang tekanan angin berakibat munculnya benjolan pada dinding samping ban. Benjolan ini membuat sidewall menjadi kurang kuat menahan benturan yang keras sehingga konstruksinya rusak.
3. Lebih Boros Bahan Bakar
Ban yang kurang angin membuat telapak ban banyak menempel ke aspal. Ini membuat gesekan antara permukaan ban dan aspal menjadi semakin besar. Untuk itu dibutuhkan tenaga tambahan untuk meluncur sehingga menyerap bahan bakar yang lebih.
5. Performa Pengereman Berkurang
Bila ban kempes maka membuat waktu berhenti menjadi lebih lama. Selain itu, mobil akan mudah tergelincir baik saat jalanan basah, licin atau salju. Sedang jika kondisi kering, ban akan mudah selip.
Jika kamu ingin melakukan perawatan ban secara berkala kamu bisa cek website www.garasi.id atau klik link ini. Sebab, Garasi.id sedang ada promo Gaspol Servis diskon hingga 50%, promo ini berlaku hingga 30 Desember 2021.
