Sahabat sudah tahu kan oli mesin mobil memiliki fungsi yang penting dalam pelumasan komponen dalam mesin. Tetapi perlu kamu ingat, oli pada mobil juga memiliki masa berlaku. Jika oli dalam mesin sudah melewati batas masa berlaku, kinerja oli tidak akan optimal layaknya oli baru.
Artinya, Sahabat tidak bisa menggunakan satu jenis oli dalam waktu yang cukup lama. Melainkan oli harus diganti sesuai jadwal. Tapi masalahnya, banyak orang yang sibuk dan melupakan jadwal penggantian oli mesin mobil. Sehingga mobil pun beresiko muncul masalah.
Tapi masalah pada mobil akibat oli yang tidak pernah ganti bisa dihindari apabila kamu menyadari tanda atau ciri-ciri oli mesin yang sudah out of use atau dengan kata lain sudah tidak layak pakai dan harus diganti. Lalu apa saja tanda tandanya ?
Dilansir dari machinerylubrication.com ada 6 tanda yang umumnya dijadikan patokan oli mesin perlu diganti, yaitu :
Indikator oli mesin mobil menyala
Pada dashboard mobil, terdapat banyak sekali lampu indikator, dan semua lampu indikator tersebut akan menyala beberapa saat saat kunci kontak ON. Salah satunya lampu indikator oli mesin mobil, indikator ini berbentuk corong oli (dengan tetesan oli) berwarna kuning.
Apabila lampu indikator ini tiba-tiba menyala, maka itu tandanya ada masalah pada sistem pelumas mesin. Bisa oli habis, tekanan oli turun, atau karena anda sudah melewatkan jadwal penggantian oli mesin. Sehingga, apabila anda menjumpai indikator oli menyala segera cek bagian mesin dan juga cek jadwal service terakhir kamu.
Kasar saat mobil dihidupkan
Oli mesin mobil itu terbuat dari bahan sintetis yang mampu melapisi dua komponen mesin yang saling bergesekan. Sehingga komponen tersebut tidak secara langsung bergesekan, melainkan ada lapisan oli sebagai layer yang memisahkan dua komponen tersebut. Itulah sebabnya, oli juga bisa meredam suara gesekan antar komponen mesin.
Namun seiring berjalannya waktu, kualitas oli mesin mobil akan menurun karena kandungan dalam oli akan semakin terkontaminasi oleh panas dan deposit dari ruang bakar. Sehingga kemampuan oli akan menurun. Salah satunya kemampuan melekat pada komponen. Sehingga ketika mesin mati dalam waktu lama kemudian dihidupkan, biasanya akan ada bunyi berisik saat mobil dihidupkan.
Oli mesin mobil berwarna hitam/keruh
Imbas lain dari oli mesin mobil yang sering digunakan adalah kondisi fisiknya. Oli yang sudah terkontaminasi panas dan deposit akan berubah warnanya menjadi lebih gelap dan hitam dari warna awal oli coklat kekuningan. Hati-hati jika oli sudah berubah warna seperti ini harus segera diganti agar mesin tidak rusak terkena gesekan.
Asap mobil berwarna hitam ke abu-abuan
Asap mobil yang normal itu tidak berwarna alias transparan. Kalau asap kendaraan sedikit berwarna bisa jadi itu berasal dari oli mesin mobil yang menguap dan ikut terbakar didalam ruang bakar. Mesin-mesin sekarang sudah dilengkapi PCV yang akan menyalurkan gas didalam ruang engkol ke dalam intake manifold untuk dibakar didalam ruang bakar. Oli yang sudah buruk, biasanya akan ikut menguap di dalam PCV system sehingga asap kendaraan sedikit berwarna keputihan. Ini menjadi sinyal bahwa oli mesin perlu ganti.
Mesin mobil tidak responsif
Tugas oli mesin mobil itu melumasi atau sebagai lapisan antar komponen didalam mesin, sifat oli yang licin juga membuat semua komponen didalam mesin menjadi sangat ringan untuk bergerak. Sehingga tenaga yang dihasilkan oleh pembakaran mesin bisa sepenuhnya dikonversi untuk menggerakan roda.
Namun oli mesin mobil yang buruk, memiliki daya lumas yang buruk juga. Sehingga hubungan antar komponen mesin akan lebih berat. Ini akan berimbas pada semakin rendahnya akselerasi mesin karena tenaga mesin banyak yang terbuang untuk menggerakan komponen mesin itu sendiri.
Tidak ada perawatan khusus oli mesin mobil
Sebagai informasi tambahan perawatan oli mesin mobil pada intinya tidak ada perawatan khusus. Karena para produsen sudah menentukan spesifikasi oli mesin mobil terbaik apa yang dibutuhkan mesin kendaraan atau syarat-syarat oli mesin apa yang dibutuhkan mesin. Otomatis Sahabat Garasi sebagai pemilik kendaraan atau pengguna hanya cukup mematuhi peraturan tersebut.
Sistem pelumasan pada mesin mobil menjadi hal penting karena menyangkut banyak hal. Salah memakai oli, mobil akan terasa tidak bertenaga dan dalam jangka panjang bisa merusak mesin. Bila diperhatikan, setiap oli mesin mempunyai beragam kode di kemasannya dan ini sebagai petunjuk digunakan untuk mobil teknologi mesin yang berbeda-beda.
Tips memilih oli mesin mobil terbaik
Dikutip dari Toyota Astra Motor, ada dua kode internasional yang umum digunakan pada setiap produsen oli. Kedua kode tersebut adalah SAE (Society of Automotive Engineers) dan API (American Petroleum Institute). SAE sendiri merupakan badan internasional yang menjelaskan kekentalan oli mesin mobil. Hal ini berpengaruh pada saat pengaliran oli mesin mobil serta ketahanannya di suhu udara.
Kode SAE pada oli mesin mobil
Kode SAE pada oli mesin mobil menunjukkan kemampuan suatu oli dalam menjaga stabilitas kekentalan terhadap pengaruh suhu mesin dan lingkungan baik itu dingin atau panas. Jika angka indeks SAE kecil, berarti tingkat kekentalan olinya semakin cair. Itu memungkinkan oli untuk membeku atau mengeras pada suhu rendah semakin kecil / tidak terjadi.
Oli tipe ini sangat cocok untuk digunakan pada mesin mobil di suhu lingkungan yang dingin seperti musim salju di negara-negara Eropa atau Amerika. Biasanya, oli mesin mobil di benua tersebut diikuti oleh huruf W di belakang kode SAE. W adalah singkatan dari winter (musim dingin) yang artinya oli tersebut mampu bekerja hingga suhu -20 derajat celcius. Namun, oli mesin mobil tersebut tidak hanya harus bekerja dengan baik saat dinyalakan di kondisi suhu yang dingin, tapi ketika mesin bekerja.
Pada umumnya, oli yang digunakan adalah oli mesin mobil multigrade di mana kekentalannya menyesuaikan pada rentang temperatur atau suhu mesin. Kamu bisa melihat di angka yang mengikuti di belakang kode oli. Contoh : SAE 5W-20, berarti oli tersebut kekentalan 5 di suhu terendah dan kekentalan 20 di suhu maksimum mesin.
Kekentalan oli mesin mobil berbanding terbalik dengan suhu lingkungan
Inilah yang harus sangat diperhatikan oleh para pemilik mobil ketika akan mengganti oli mesin mobil. Semakin rendah suhu udara di luar, maka mobil membutuhkan oli yang lebih cair. Seperti kode oli SAE 0W atau 5W. Sedangkan jika suhu udara diluar tinggi (panas), maka mobil membutuhkan oli yang lebih kental. Seperti oli mesin dengan kode SAE 5W-40. Oli dengan kode ini cocok digunakan di Indonesia sebagai negara tropis.
Kode API pada oli mesin mobil
Tetapi saat ini selain suhu lingkungan, ada hal lain dalam pemilihan oli mesin mobil, yakni tahun produksi mesin. Pada mobil-mobil baru disarankan menggunakan oli yang cair dikarenakan performanya lebih maksimal.
Selain kode SAE, juga terdapat oli mesin mobil dengan kode API. Perlu diperhatikan bahwa oli mesin bensin dengan diesel mempunyai kode API yang berbeda. Pada mesin bensin umumnya dimulai dengan huruf "S", sementara diesel huruf "C".
Setelah huruf tersebut diikuti dengan huruf kedua sesuai abjad. Misal SA, SB, SC, SD, SE dan seterusnya. Huruf kedua tersebut bisa diartikan untuk mesin mobil yang lebih modern. Adapun standarisasi API ini juga disesuaikan dengan perkembangan jenis mesin mobil. Umumnya semakin tinggi huruf kedua akan menunjukkan spesifikasi mesin yang lebih tinggi.
ILSAC (International Lubricant Standardization and Approval Committee)
ILSAC merupakan standarisasi oli mesin mobil yang digunakan untuk mobil-mobil di Amerika dan Jepang. Lalu, ILSAC juga biasanya diikuti oleh kode GF-5. Kode ini merupakan parameter uji dari oli tersebut, seperti uji fuel economy environment, simulasi ruang bakar, piston, dan lain-lain.
Standarisasi ILSAC memang belum begitu terdengar di Indonesia, karena oli mesin mobil yang ada di pasaran rata-rata menggunakan standarisasi API. Namun, sudah ada produsen oli di Indonesia yang menggunakannya.