Pahami Cara Kerja Transmisi Mobil Matic
Pahami Cara Kerja Transmisi Mobil Matic

Ini Tanda-tanda Mobil Matic Kamu Perlu Diservis

16 Mar 2022 | 13:35 WIB

Mobil matic memang menjadi pilihan utama para pengendara di kota-kota besar. Selain lebih praktis, mobil matic juga tidak membuat Sahabat Garasi cepat Lelah karena kemacetan. Tapi jangan terlalu keasikan. Kamu juga harus diperhatikan perawatan dan ciri-ciri kerusakannya.

Jangan sampai transmisi matic yang sudah mengalami kerusakan atau malfungsi tapi tetap dipaksakan jalan sehingga malah berakibat transmisinya rusak parah. Bila sudah dipaksakan akan mengakibatkan kerusakaan yang cukup fatal dan bisa mengeluarkan uang sampai puluhan juta rupiah untuk memperbaiki transmisi matic.

 Ketahui Pertanda Penyakit Dari Mobil Matic

Ketahui Pertanda Penyakit Dari Mobil Matic


Adapun ini tanda-tanda mobil matic Kamu mengalami kerusakan dan harus segera diperbaiki:

1.    Ada Suara Saat Pindah Transmisi

Tanda-tanda yang harus diperhatikan saat transmisi matic sudah mau rusak, saat posisi tuas transmisi dipindah dari P ke R atau dari N ke D akan timbul suara-suara yang tidak lazim. Jika mobil Kamu mengalami hal tersebut bisa jadi ada kerusakan pada sistem transmisi otomatis. 

2.    Respon Mundur Agak Telat

Kemudian tanda yang lain adalah biasanya kalau untuk mundur agak telat respon dari transmisinya. Walau tuas transmisi matik sudah di posisi R, namun harus menunggu lama seperti harus di gas-gas dahulu baru mobil mulai mundur.

Umumnya, bila mobil dengan transmisi matic di kondisi sehat, saat tuas transmisi matik di posisi R mobil bisa langsung dengan mudah mundur.

3.    Mesin Bergetar

Tanda lainnya lagi adalah adanya getaran yang tidak biasa, ketika Kamu sedang berkendara tiba-tiba terasa ada getaran yang tidak biasa dari mesin. Kemungkinan besar kampas kopling sudah aus atau kemungkinan terburuk malah sudah gosong.

4.    Hentakan Keras Saat Mulai Berjalan

Selain itu tanda lain jika mulai butuh perhatian adalah saat masuk ke posisi D (Drive) terasa ada hentakan keras. Hentakan ini seperti gigi transmisi dipaksa dan putaran mesin tidak diredam dengan baik. Bisa jadi kerusakan awal pada sistem elektronik atau mekanis.

Bila sudah parah, saat mobil sudah dalam posisi tuas transmisi matic D mobil lama untuk berjalan. Bahkan tarikan mobil menjadi lambat atau parah-parahnya mobil bisa saja tidak bisa jalan.

Tanda-tanda ini berlaku untuk transmisi matic tipe apa saja seperti mobil transmisi matik konvensional, CVT bahkan transmisi otomatis dual clutch. Kalau sudah sampai harus turun girboks lebih baik Kamu jual mobilnya dan ganti dengan yang lebih muda usianya.

 

Namun, Kamu tidak perlu khawatir jika memiliki mobil matic. Kamu hanya perlu melakukan perawatan mobil matic secara berkala. Sama seperti mobil manual, mobil matic tentunya juga perlu dirawat agar dapat selalu bekerja dengan baik. Untuk itu, simak ulasannya berikut ini:

·         Pilih Posisi Transmisi yang Tepat

Cara merawat mobil matic biar awet bisa dimulai dengan memahami cara kerja transmisi itu sendiri. Paling tidak konsumen mengetahui fungsi dari setiap posisi gigi pada tuas transmisi.

Salah satu transmisi matic yang populer di Indonesia ialah otomatis 4-kecepatan. Transmisi semacam itu akan dilengkapi dengan beberapa pilihan gigi, meliputi P, R, N, D, 3, 2, dan L.

·         Rutin Ganti Oli Transmisi

Setiap pemilik mobil mungkin sudah tidak asing lagi dengan ritual mengganti oli mesin. Namun, bukan hanya itu yang perlu diganti, tapi juga oli transmisi. Pada mobil transmisi otomatis, oli ini dikenal dengan sebutan oli matic.

Tidak seperti oli mesin yang harus diganti setiap 10.000 km, jadwal penggantian oli matic relatif lebih lama. Sejumlah pabrikan menyarankan konsumennya untuk mengganti oli matic setiap 80.000 km.

Fungsi oli matic sangat krusial apalagi pada transmisi otomatis model torque converter. Bisa dibilang oli ini menjadi nyawa dari transmisi tersebut. Sebabnya kerja transmisi sangat tergantung pada tekanan hidrolis yang berada di dalamnya.

Selain itu oli matic juga berfungsi melumasi bagian dalam transmisi agar komponen-komponennya dapat berfungsi dengan baik dan lancar. Pada transmisi matic konvensional kerjanya ditopang gir-gir yang saling berhubungan antara satu dengan lainnya.

Makanya sangat masuk akal jika kebutuhan terhadap pelumasan yang baik menjadi sangat penting. Pemilik mobil juga perlu mengetahui rekomendasi oli matic yang benar-benar sesuai dengan spesifikasinya. Oli matic untuk transmisi otomatis torque converter dan CVT jelas akan berbeda.

·         Gaya Berkendara

Disadari atau tidak daya tahan komponen-komponen kendaraan juga dipengaruhi oleh gaya berkendara yang diterapkan pemiliknya. Perlu dipahami bahwa transmisi matic lahir dengan orientasi lebih untuk memberikan kenyamanan.

Bukan berarti mobil transmisi matic tidak bisa dipakai ngebut. Karena faktanya banyak mobil-mobil performa tinggi juga mengadopsi transmisi ini.

Namun, untuk mobil pada umumnya disarankan menggunakan transmisi matic dengan cara yang wajar. Beberapa perilaku berkendara yang selama ini dipercaya cepat merusak transmisi matic ialah kebiasaan menginjak pedal gas dalam-dalam secara spontan alias kick down.

Bukan hanya di jalanan yang lurus, tapi sejumlah pemilik mobil juga kerap melakukan kick down saat menjumpai tanjakan di depannya.


Berkendaralah Dengan Aman

Berkendaralah Dengan Aman


Dari segi teknis, pada saat melakukan kick down maka transmisi akan turun satu tingkat dibarengi putaran mesin jadi lebih tinggi. Hal tersebut membuat gesekan kampas kopling makin berat.

Sebagai saran, ketika menemui tanjakan yang cukup curam ada baiknya pengendara memilih gigi rendah, misalnya L atau 1. Itu artinya transmisi akan terkunci pada gigi tersebut sampai dipindahkan lagi ke posisi D.

·         Jangan Dorong Mobil Matic

Terdapat kebiasaan di kalangan masyarakat untuk mendorong sebuah mobil ketika mengalami mogok. Bukan hanya untuk menggeser posisi, tapi juga untuk menyalakan mesinnya.

Pemilik mobil matic sebaiknya menyadari kendaraannya tidak bisa didorong sembarang. Sebabnya, transmisi matic mengandalkan sebuah pompa hidrolis untuk melakukan pelumasan. Pompa tersebut hanya berfungsi ketika mesin mobil menyala.

Untuk kasus mobil matic mogok tengah jalan masih diperbolehkan mendorongnya ke pinggir agar tidak menghalangi kendaraan lain. Dengan catatan posisi transmisi berada di posisi N.

Namun, jangan mendorong mobil matic yang mogok sebagai upaya menyalakan mesinnya. Disarankan untuk memanggil mekanik untuk towing untuk membawa mobil ke bengkel yang dipercaya.

Sedangkan untuk mendorong mobil matic mogok yang sudah terlanjur diparkir (posisi gigi P), jangan lupa menggunakan fitur shift lock. Karena ketika mesin mobil mati maka tuas transmisi tidak akan bisa digeser ke N.

Untuk melepasnya tergantung dari masing-masing mobil. Model shift lock yang cukup jamak ditemui ialah berbentuk tombol dengan posisi di sekitar tuas transmisi. Pemilik kendaraan tinggal menekan tombol tersebut kemudian menggeser tuas transmisi ke N.

Sedangkan pada mobil-mobil yang sudah menggunakan keyless entry biasanya fitur shift lock berbentuk lubang. Pemilik kendaraan perlu memasukkan anak kunci ke dalam lubang tersebut jika ingin menggeser tuas transmisi ke posisi N saat mesin mati. Sejatinya fitur shift lock hadir pada mobil-mobil matic agar dapat didorong ketika parkir paralel.

 Ini Tanda-tanda Mobil Matic Kamu Perlu Diservis


Jika Sahabat Garasi ingin mengatasi permasalahan pada mobil matic, Kamu bisa mengecek Garasi.id. Sebab, Garasi.id memberikan Kamu promo Maret Makin Greget. Promo ini berlaku hingga 31 Maret 2022.


Ditulis oleh ALDY SURYA
Terakhir diupdate: 16 Mar 2022 | 13:35 WIB
Bagikan

Logo Garasi.id
Copyright © 2024 PT. Digital Otomotif Indonesia.
All Rights Reserved
Member Of 
Blibli
 Family