Sahabat tahukah itu spoiler? Banyak orang yang menyebut spoiler dengan istilah sayap, walaupun sebenarnya fungsi spoiler itu berbeda dengan sayap yang ada pada pesawat terbang. Fungsi dan efek spoiler pada mobil ada banyak, namun aksesoris ini lebih banyak disukai karena membuat tampilan mobil kamu lebih indah.
Nah, sayap pada pesawat terbang berfungsi untuk mengangkat badan pesawat agar dapat terbang, maka spoiler sebaliknya untuk menambah downforce sehingga mobil memiliki daya cengkram ban yang lebih baik dan lebih stabil.
Selain untuk memperindah estetika kendaraan, spoiler itu juga berfungsi memecah turbulensi yang buruk bagi kendaraan. Komponen aerodinamis pada mobil tersebut mengubah arah aliran udara yang akan menjadi turbulensi di bagian belakang mobil ke arah atas, sehingga turbulensi tidak mengganggu kestabilan mobil.
Teknologi aerodinamika dengan spoiler ini memungkinkan pabrikan membuat mobil yang ringan, namun tetap memiliki kestabilan yang baik di kecepatan tinggi. Khususnya untuk mobil balap yang memerlukan bobot ringan untuk membuatnya lebih cepat, namun tetap memiliki kestabilan yang bisa membuat bermanuver dengan lincah.
Jadi spoiler punya fungsi aerodinamis, sehingga pada mobil-mobil balap bagian tersebut terlihat masif dan besar. Misalnya pada mobil F1 yang diberi spoiler baik di belakang maupun di depan. Karena semakin tinggi kecepatan, maka makin besar downforce dibutuhkan.
Dalam aplikasinya di mobil penumpang, spoiler dibuat dengan desain dan ukuran yang akurat oleh pabrikan sehingga membuat aerodinamika mobil seefisien mungkin. Karena jika tidak pas, spoiler yang berlebihan atau kurang, malah akan merusak aerodinamika mobil, yang berakibat buruk pada efisiensi bahan bakar bahkan keselamatan dalam berkendara.
Sayangnya tidak sedikit kita melihat orang yang memodifikasi mobilnya dengan menggunakan berbagai jenis dan ukuran spoiler hanya untuk tujuan estetika belaka. Pada ada beberapa akibat negatif jika desain dan ukuran spoiler tidak tepat.
Spoiler yang terlalu besar membuat bobot mobil bertambah terlalu banyak, sekaligus menambah besar hambatan udara saat melaju kencang. Akibatnya konsumsi bbm jadi lebih boros dan mobil bahkan jadi tidak aman dari sisi keselamatan.
Misalnya pada mobil berpenggerak roda depan, spoiler yang terlalu besar pada bagian belakang dapat mengakibatkan downforce berlebihan pada ban belakang dan membuat ban depan terangkat, sehingga grip ban depan tidak mencukupi. Hal tersebut dapat membuat mobil tersebut mudah mengalami understeer, karena grip ban depan yang kurang.
Maka sebaiknya tetap memperhatikan unsur aerodinamika dalam memasang atau mengganti aksesoris spoiler pada mobil. Jangan hanya untuk memuaskan nafsu estetika, Sahabat justru mengorbankan faktor keselamatan.
Foto: Internet
