Bagi Sahabat Garasi yang memiliki mobil bertransmisi otomatis, pasti lebih banyak melakukan perawatan ketimbang mobil bertransmisi manual. Pada mobil bertransmisi otomatis, terdapat oli gardan yang harus rutin diganti. Jika pemiliknya lalai, kendaraan akan memberikan berbagai tanda harus diganti.
Oli gardan adalah jenis pelumas untuk gearbox otomatis di dalam mobil. Untungnya, pembaruan oli gardan tidak sesering oli mesin. Setiap pabrikan sudah menginformasikan interval penggantian oli gardan bagi setiap model yang mereka jual, melalui buku manual. Umumnya, hal ini wajib dilakukan tiga atau empat bulan sekali atau setiap kelipatan 10 ribu km sampai 20 ribu km.
Ini tanda-tanda oli gardan mobil Kamu harus diganti:
Muncul Getaran Kencang pada Mobil
Mobil yang mengalami gejala getaran cukup kencang bisa menjadi sinyal oli gardan mesti diganti. Getaran akan terasa meskipun kendaraan melaju di jalan lurus, lalu bakal makin ‘menjadi-jadi’ ketika sedang berbelok.
Timbul Aroma Terbakar pada Gardan Mobil
Oli gardan yang lama tak diganti pastinya sudah mengalami penurunan kinerja akibat sudah kotor atau habis. Oleh karena itu, gardan bisa menjadi terlampau panas hingga memunculkan aroma terbakar dari arah transmisi.
Muncul Suara Berisik
Munculnya suara berisik ketika berkendara juga dapat menjadi sinyal lainnya. Ini disebabkan oleh gesekan antara komponen-komponen pada gardan, tanpa adanya pelumasan yang memadai. Suara tersebut bakal makin kencang serta mengganggu kalau terus dibiarkan.
Sulit Mengontrol Roda Mobil
Saat pelumasannya masih cukup memadai, gardan semestinya dapat mengendalikan perputaran roda. Jika tidak, kecepatan perputaran roda bakal terganggu, sehingga roda lebih susah dikontrol. Kalau ini dibiarkan, tentunya pengemudi maupun penumpang berpotensi mengalami kecelakaan.
Warna Oli Gardan dan Tekstur Sudah Berubah
Kalau Anda cukup rajin untuk mengecek kondisi oli gardan, melihat warnanya. Kalau sudah berubah dari warna normal (abu-abu metalik dan agak gelap), kemungkinan besar sudah saatnya oli gardan diganti. Tekstur yang berubah dari kental ke encer juga menjadi tanda lainnya.
Begini Cara Merawat Mobil Bertransmisi Otomatis
Berikut ini beberapa cara merawat mobil matic baik yang bisa kamu lakukan:
Panaskan Mobil Setiap Hari
Memanaskan mobil setiap hari memang sebuah aktivitas perawatan yang harus dilakukan pada mobil manual dan mobil matic. Meski terkesan sepele, tapi mobil matic lebih rewel untuk urusan memanaskan mesin ini. Mobil matic yang dipanaskan setiap hari akan memiliki mesin yang prima dan jarang mengalami gangguan. Dengan rutin memanaskan mesin matic setiap hari maka oli akan tetap merata ke seluruh komponen mesin. Pastikan saat memanaskan mesin matic, transmisi dalam posisi netral dan biarkan menyala tanpa AC.
Ganti Oli Mesin Secara Berkala
Pada mesin matic, perawatan mesin tergantung pada kesehatan oli mobil dan oli transmisi. Perhatikan jadwal penggantian oli transmisi secara berkala yang ditentukan oleh jarak tempuh mobil. Idealnya, mobil matic harus ganti mobil jika telah menempuh jarak 25 ribu km dan maksimal 50 ribu km. Pilih oli berkualitas baik dan selalu cek kondisi oli melalui dipstick. Jika posisi oli berada dalam kondisi normal, maka kondisi oli dalam keadaan baik. Namun jika posisi oli berada di garis terendah, berarti terdapat kebocoran oli dan harus segera ditangani.
Lakukan Uji Jalan
Mobil matic sebaiknya rutin digunakan setiap hari untuk aktivitas harian. Jika memang Kamu tidak menggunakan mobil dalam waktu yang cukup lama, pastikan Kamu mengendarainya setiap beberapa bulan sekali untuk mendeteksi apakah ada perubahan yang signifikan terhadap kondisi mesin.
Perhatikan guncangan tak biasa saat memindahkan transmisi atau perubahan tak nyaman lainnya. Hal ini sangat penting dilakukan karena berkaitan dengan kesehatan gearbox ketika mobil jarang dipakai sehingga oli transmisi mengental.
Kontrol Kondisi Valve
Pada mobil matic terdapat komponen valve yang bisa saja bocor karena cara memindahkan transmisi yang terlalu kencang dan cepat. Jika valve mengalami kebocoran maka akan merambat pada komponen transmisi lainnya sehingga mengganggu kenyamanan berkendara.
Terkadang kerusakan valve juga disebabkan oleh hentakan gas yang terlalu agresif. Oleh karena itu, kontrol kondisi valve secara berkala merupakan salah satu cara merawat mobil matic yang penting untuk dilakukan.
Hindari Menginjak Gas Tiba-tiba
Mobil matic memang didesain untuk berkendara santai dengan cara mengemudi yang tidak terlalu agresif. Ada baiknya untuk menginjak gas secara perlahan dari posisi berhenti sehingga laju mobil terasa halus.
Selain karena kenyamanan pengendaranya, hal ini juga berpengaruh pada kondisi mobil yang bisa cepat rusak karena menginjak gas tiba-tiba secara mendalam. Kebiasan mengemudi mobil matic seperti ini akan mengakibatkan katup solenoid rusak. Kerusakan katup ini disebabkan oleh perubahan oli ke converter toris yang tidak sempurna.
Kuras Oli Mesin dan Transmisi Jika Terkena Banjir
Mungkin semua kendaraan akan membutuhkan perawatan saat terkena banjir. Namun untuk mobil matic, kondisi terkena banjir ini bisa berbuntut pada kerusakan komponen yang lebih besar lagi. Saat mobil matic terkena banjir, usahakan untuk langsung mengeringkan busi, karburator, V-belt, dinamo starter, dan saringan angin. Hal lain yang harus dilakukan adalah menguras oli transmisi dan langsung menggantinya dengan yang baru.
Rasanya sia-sia saja mengikuti keempat cara merawat mobil matic di atas, jika saat mobil terendam banjir, kamu tidak langsung sigap untuk memberikan pertolongan pertama. Jika hal ini tidak dilakukan secara cepat, maka mesin matic akan rusak semakin parah karena air sudah merusak beberapa komponen penting yang riskan.
Jika Sahabat Garasi ingin melakukan perawatan mobil matic Kamu secara berkala, Kamu bisa mengecek Garasi.id. Sebab, Garasi.id memberikan Kamu promo Juli Juaranya Servis dan Ganti Oli dengan diskon jasa servis hingga 50 persen, promo ini berlaku mulai dari 1-31 Juli 2022.