Tidak sedikit pengemudi mobil punya kebiasaan mengisi bahan bakar saat indikator sudah berada di posisi E (emergency) bukan empty/kosong. Walaupun sebenarnya setiap kendaraan memiliki sisa bahan bakar (BBM) cadangan sekitar 10 sampai 15 persen, namun sebaiknya hal ini jangan dibiasakan.
Melansir dari Kumparan.com, Technical Support Department Head PT Toyota Astra Motor (TAM), Didi Ahadi kebiasaan tersebut jangan sering dilakukan. Menurutnya ketika tangki BBM sering kali di posisi res akan membuat tangki bahan bakar cepat kotor, dan akhirnya mobil sulit menyala dan bisa saja mengalami kerusakan.
"Kebiasaan seperti ini tidak merusak mobil serang langsung, tapi kotoran-kotoran yang ada di dalam tangki bisa terhirup naik. Meskipun ada filter bensin, tapi akan cepat kotor dan membuat suplai bensin tidak maksimal," kata Didi kepada kumparan.
Lebih detail, Didi menjelaskan, ketika filter bensin kotor aliran bahan bakar yang disalurkan pada ruang bakar tidak akan lancar. Gejala yang akan ditimbulkan adalah putaran mesin tidak stabil hingga gas mobil brebet.
Isi bensin mobil tidak baik saat tanki benar-benar kosong
Mengapa demikian? Memang kebiasaan mengisi bensin mobil saat indikator menunjukkan E tidak akan merusak mobil, namun kotoran-kotoran yang ada di tangki itu bisa terhisap naik dan mempengaruhi kinerja mesin, walaupun sebenarnya ada filter bensin yang akan menyaring kotoran tersebut. Namun, ketika filter bahan bakar kotor bisa membuat suplai BBM dari tanki ke mesin jadi tidak sempurna. Ini akan membuat mesin tersendat, atau bahayanya mengganggu kinerja mesin.
Hindari mengisi bensin hingga penuh/luber
Ternyata mengisi BBM hingga sampai penuh, bahkan ketika mengisinya hingga meluber, ternyata tidak dianjurkan. Mengisi bensin terlalu penuh bisa mengakibatkan panas, sehingga meningkatkan tekanan yang kemudian menyebabkan BBM meluber atau overflow (bahan bakar ke luar).
Selain itu, mengisi BBM terlalu banyak kerap membuat bensin meluber, sehingga berimbas pada rusaknya pada bagian cat. Bahkan, udara yang mudah menguap keluar dianggap dapat mengotori udara. Maka dari itu, ada baiknya tidak selalu mengisi bahan bakar terlalu penuh hingga berakibat meluber keluar. Sisakan ruang di antara bensin dan kepala tangki.Cara menentukan bensin yang tepat untuk mobil
Dalam menentukan BBM yang tepat digunakan untuk kendaraan tersebut tidak boleh sembarangan, dan harus disesuaikan dengan mesin. Tentu, supaya mesin dapat bekerja lebih efisien dan menghasilkan performa maksimal.
Research Octane Number (RON)
Tidak sembarang jenis minyak dapat dijadikan bahan bakar. Salah satu penyebabnya adalah nilai oktan atau yang dikenal juga sebagai RON (Research Octane Number). Pada dasarnya, RON mengacu pada mutu yang dimiliki bahan bakar. Semakin tinggi oktan yang dimiliki, maka akan semakin optimal juga tingkat kompresi dan tenaga yang dihasilkan.
Oleh karena itu, bagi Sahabat yang memiliki kendaraan pribadi, cari tahu kebutuhan RON pada mobil. Pada dasarnya, hampir semua kendaraan terkini cocok dan direkomendasikan menggunakan RON yang lebih tinggi untuk menjaga performa mesin kendaraan, seperti Pertamax dengan RON 92.
Kelebihan menggunakan RON 92
Kendaraan pribadi khususnya mobil sangat disarankan menggunakan Pertamax karena dapat membersihkan mesin dan menjaganya agar bebas karat. Jika dilihat selama jangka panjang, tentu akan lebih menghemat. Hal ini karena Sahabat nantinya tidak perlu pergi ke bengkel untuk membenahi mesin yang rusak karena penggunaan BBM yang tidak sesuai jenis mobil.
Emisi lebih ramah lingkungan
Emisi yang dihasilkan pada BBM yakni karbon monoksida (CO), oksida nitrogen (NOx), serta Hidrokarbon (HC). Masing-masing emisi tersebut dapat menghasilkan berbagai dampak. Apa saja, ya? Karbon monoksida dapat sebabkan pusing, sakit kepala, hingga sakit jantung jika terpapar oleh tubuh selama jangka panjang. Kemudian, nitrogen oksida bisa menimbulkan gangguan pernapasan. Sedangkan untuk hidrokarbon, Sahabat bisa merasakan dampak yang sangat mematikan, yakni kanker. Lalu, apa yang bisa kamu lakukan untuk mengurangi emisi lingkungan tersebut?
Pada dasarnya, menjaga lingkungan membutuhkan kerja sama dari semua pihak, termasuk Sahabat sebagai pemilik kendaraan. Maka dari itu, Sahabat pun perlu menjalankan peran tersebut dan menggunakan BBM dengan emisi lebih rendah, yakni Pertamax. Pada dasarnya, pilihan BBM untuk kendaraan pribadi akan jatuh kepada masing-masing orang. Namun, pemilihan yang tepat bukan hanya penting untuk kendaraan pribadi Sahabat dan performanya, tetapi juga kualitas udara di lingkungan tempat kamu tinggal.
Foto: Garasi.id