Musim hujan seperti sekarang ini, Sahabat harus lebih waspada kala meninggalkan mobil kesayangan untuk diparkir. Hujan deras yang belakangan sering mengguyur ibukota, bisa menyebabkan banjir dimana-mana. Banjir bisa saja merendam rumah hingga mobil Sahabat yang sedang diparkirkan. Karena banyaknya jalan yang tergenang banjir, hal tersebut menyebabkan banyak pengendara mobil nekat menerobosnya.
Hal itu seringkali membuat beberapa mobil mengalami mogok di tengah banjir atau bahkan rusak. Dikutip dari Tribunnews.com, Rabu (1/1/2020) ada beberapa hal yang di rekomendasikan oleh National Auto Dealers Association (NADA) langkah yang harus dilakukan ketika mobil mogok akibat banjir sebagai berikut:
Jangan asal nyalakan mobil
Jangan menyalakan kendaraan yang terendam banjir. Saat akan menyalakan, pastikan kendaraan sudah dalam keadaan kering dan telah dibersihkan. Jika menstarter kendaraan saat masih basah dan kotor. Hal itu dapat menyebabkan konsleting dan kerusakan.
Keringkan secepatnya
Segera pindahkan kendaran ke tempat yang kering dan aman. Bisa dengan cara mendorongnya ke tempat yang terbebas dari banjir. Karena jika memindahkan dengan menyalakan mesin, itu akan mengakibatkan korsleting dan masalah lainnya. Semakin lama mesin kendaraan terendam air, maka semakin besar pula kerusakan pada kendaraan.
Keringkan bagian dalam mobil
Segera keringkan bagian dalam mobil yang basah terkena air. Gunakan penghisap debu untuk mengeluarkan air dan handuk kering untuk menyerap air yang ada. Lepaskan kursi jika memang diperlukan, kemudian gunakan kipas untuk mempercepat proses pengeringan.
Klaim asuransi
Segeralah menghubungi perusahaan asuransi. Laporkan bahwa kendaraan kamu telah terendam air banjir. Hal itu dilakukan untuk mempercepat klaim asuransi jika memang dibutuhkan.
Catat ketinggian air
Segera catat ketinggian bagian kendaraan yang terendam air banjir. Hal ini dilakukan untuk mempermudah teknisi dalam memperbaikinya. Mereka akan mengevaluasi dan mengambil tindakan terkait masalah kerusakan pada mobil.
Hubungi mekanik
Segera hubungi teknisi terbaik kepercayaan setelah mobil terendam banjir. Pastikan mereka langsung cek semua komponen khususnya mesin, transmisi, gardan, rem dan sistem bahan bakar yang terendam air.
Periksa komponen kelistrikan
Periksa atau mintalah mekanik untuk memeriksa semua kabel dan komponen listrik. Meskipun biasanya komponen ini bisa terlindung dari air, namun paparan air banjir bisa menyebabkan kerusakan jika dibiarkan. Sebagian besar kasus, kerusakan akibat paparan air banjir akan terasa sekira setelah 90 hari.
Ganti komponen yang tidak layak
Segera ganti semua cairan oli dan pelumas. Selain itu ganti semua filter dan gasket yang terendam air. Mungkin kendaraan akan tetap bisa berjalan, namun dalam waktu dekat itu dapat memperparah kerusakan pada mesin dan komponen kendaraan. Pastikan tidak ada air yang tertinggal di bagian mesin.
Nah, jika Sahabat memang harus menerobos jalanan yang banjir ada beberapa tips jitu yang bisa kamu gunakan. Ingat, menerobos jalanan yang banjir sangat beresiko untuk mobil. Selain mogok, yang paling parah adalah resiko terjadinya water hammer atau kondisi air masuk ke dalam ruang bakar mesin.
Kondisi ini dapat menyebabkan mobil mati mendadak karena air yang masuk ke dalam ruang bakar mendapat tekanan yang sangat besar di ruang silinder oleh piston. Hal ini akan mengakibatkan stang piston bengkok, ring piston rusak, dinding silinder lecet, dan yang paling parah adalah kepala silinder melengkung. Agar hal itu tidak terjadi ikuti 10 tips aman berikut ini.
Perhatikan ketinggian air
Semakin tinggi genangan air, artinya semakin besar pula risiko merusak mobil. Intinya, banjir yang hendak dilalui tidak mendekati atau bahkan lebih tinggi dari lubang masuk udara kendaraan kamu. Bersabarlah dahulu dan perhatikan mobil lain yang menerjang banjir, lebih baik lagi kalau ada mobil serupa sehingga bisa dijadikan referensi. Tentukan rute dan jalur, pilihlah genangan yang paling rendah serta bebas dari hambatan seperti polisi tidur, jalan rusak atau lainnya.
Jaga jarak
Karena kecepatan konstan sangat penting, pastikan mobil di depan memiliki jarak cukup jauh. Bila masih dekat, tunggu saja sebelum kamu melaju. Jalankan mobil setelah cukup yakin mobil di depan tak akan menghalangi laju mobil yang kamu kendarai.
Putaran mesin rendah
Jangan percaya mitos yang bilang saat menerjang banjir putaran mesin harus tinggi supaya mesin tak mudah mati atau untuk melawan air yang masuk lewat knalpot. Aksi ini justru memperbesar daya hisap udara dari mesin dan makin memungkinkan air masuk ke dalam mesin.
Ikuti gelombang air
Saat melintasi banjir, bagian depan mobil menabrak air dan menciptakan gelombang. Gelombang ini akan bergerak maju searah serta dengan kecepatan tertentu dan meninggalkan celah air lebih dangkal di belakangnya. Sahabat tak perlu mendahului rambatan gelombang itu, justru sangat baik untuk mengikutinya dari belakang. Jaga momentum mobil supaya kecepatan mobil dengan gelombang sama. Dengan begitu kamu seakan melintasi banjir yang lebih dangkal.
Matikan mesin segera saat kondisi darurat
Terkadang kita bisa salah perhitungan dan justru masuk ke banjir yang lebih dalam di tengah-tengah. Ketika ini terjadi, jangan panik. Lihat dan rasakan apakah mobil masih mungkin menembus di kedalaman ini atau mobil mulai bergeser akibat mengapung.
Namun, bila ketinggian air sudah melampaui saluran masuk udara ke mesin atau bahkan kap mesin, langsung matikan mesin Anda segera. Begitu pula ketika terasa ada tanda-tanda mesin kemasukan air dan sudah mbrebet hendak mati. Dengan mematikan mesin lebih awal, Anda akan menghilangkan risiko terjadinya water hammer.
Keringkan rem
Setelah melewati banjir, piringan rem akan basah dan tahanannya berkurang. Hal ini secara serius berdampak pada penurunan daya pengereman. Hindari langsung menambah kecepatan usai melewati genangan air.
Keringkan rem dengan cara menginjak pedal rem sedikit diiringi pedal gas bersamaan. Lakukan ini sekitar 20 detik, lantas cek daya pengereman dengan mengerem normal. Bila belum, injak pedal bersamaan 20 detik lagi. Ulangi terus langkah ini sampai pengereman kembali normal.
Cek kondisi fluida
Banjir yang menyentuh bagian bawah mesin dan girboks bisa membuat air merasuk ke dalam dan bercampur dengan pelumas. Begitu keadaan memungkinkan, segera cek oli mesin, transmisi dan minyak rem. Bila warna oli berubah menjadi muda atau keruh seperti susu, berarti sudah terkontaminasi air. Segera ganti fluida yang terkontaminasi itu.
Foto: Garasi.id