Radiator mobil

5 Penyebab Air Radiator Mobil Kotor dan Cepat Berkurang

25 Agt 2021 | 10:00 WIB

Lagi cek-cek mobil kesayangan yang pemakaiannya jarang-jarang akibat wabah Covid-19, loh kok air radiator mobil Sahabat Garasi berwarna kecoklatan? Sebelum kita ketahui penyebabnya. Sahabat Garasi harus tau kalau radiator adalah salah satu komponen sistem pendinginan di dalam kendaraan yang berfungsi untuk mendinginkan kinerja mesin mobil.

Beberapa masalah pada sistem pendingin sering kita jumpai salah satunya adalah air radiator mobil yang berwarna kecoklatan. Mungkin Sahabat Garasi pernah mengeluhkan kenapa saat menguras air pada tabung reservoir selalu berwarna kecoklatan seperti ada kandungan karat dari besi. Apakah hal tersebut merupakan indikasi kerusakan pada salah satu komponen sistem pendingin?

Air radiator mobil berwarna kecoklatan

Penyebab air radiator berwarna kecoklatan, kemungkinan bisa disebabkan dari beberapa komponen sistem pendingin sudah berkarat. Air yang berada di radiator tersebut bersirkulasi dalam engine melalui mantel air. Nah apabila radiator, blok mesin atau komponen lainya berkarat maka bisa menyebabkan air berwarna kecoklatan. Nah, lalu bagaimana solusi mengatasinya jika hal tersebut sudah terjadi.

Solusi mengatasi air radiator yang berwarna kecoklatan bisa dengan menguras radiator mobil secara teratur. Bersihkan komponen sistem pendingin dengan menggunakan radiator flush yang banyak beredar dipasaran.  Namun selain itu, radiator tidak bisa ditambahkan dengan air sembarangan Sahabat karena jika salah mengisi bukan menjadi solusi malah akan mengakibatkan kerusakan yang parah.

Penyebab lain air radiator mobil kotor atau cepat habis

Selain itu, ada beberapa penyebab yang mungkin membuat air radiator mobil kotor. Apa saja? Yuk simak penjelasannya di bawah ini. 

Tutup radiator rusak

Salah satu hal yang menjadi penyebab dari berkurangnya air radiator mobil adalah karena tekanan tutup pada radiator yang sudah melemah. Biasanya hal ini dikarenakan kerusakan yang ada pada karet pada bagian tutup radiator yang dapat membuat air lebih cepat habis dibandingkan biasanya.

Karena tutup air radiator mobil yang sudah mulai melemah, tentu saja akan membuat air mengalir lebih cepat menuju tabung cadangan, bahkan sebelum pressure valve terbuka. Untuk mengatasinya tentu anda harus mengganti karet tutup radiator dengan yang baru.

Kebocoran pada komponen water pump

Water pump merupakan komponen yang berfungsi untuk memompa serta sebagai sirkulasi air yang ada di dalam mesin. Jika terjadi kerusakan pada komponen ini, maka akan menyebabkan penurunan volume air radiator yang cukup drastis. Bahkan kebocoran yang disebabkannya akan sangat besar, karena air yang mengalir akan cukup deras.

Karena kebocoran yang terjadi cukup deras, maka bila tak segera diperbaiki akan membuat mesin mengalami kondisi suhu yang panas. Biasanya kerusakan komponen ini dikarenakan usia pemakaiannya yang terlampau tua dan terkena rendaman air sehingga membuatnya keropos dan berkarat.

Untuk mengatasinya, tentu saja anda harus melakukan perawatan yang tepat seperti menguras air radiator mobil dua bulan sekali untuk menghindari pengendapan karat. Selain itu, gunakan air yang berkualitas agar kinerja water pump menjadi maksimal.

Kebocoran di sirip komponen radiator mobil

Kebocoran yang terjadi pada sirip radiator biasanya tidak akan mudah terlihat dikarenakan beberapa hal, seperti sudah kering ataupun menguap sebelum air menetes. Namun hal ini menjadi salah satu penyebab air radiator berkurang. Untuk itu cek lah secara rutin pada bagian bagian tersebut, sehingga bila terjadi kebocoran pada tabung radiator mobil bisa segera diatasi.

Kerenggangan selang air radiator mobil

Penyebab lainnya dari penurunan air radiator yang cukup drastis biasanya dikarenakan kurang rapatnya selang yang terpasang pada komponen adiator mobil. Celah tersebut membuat air mudah keluar dari celah antara selang dan besi radiator. Tentu untuk mengatasinya, Sahabat harus merapatkan selang pada radiator agar tak terjadi celah yang membuat kebocoran pada radiator.

Penutup pembuangan air radiator mobil kurang rapat

Jika kebocoran masih saja terjadi setelah Sahabat mengecek poin-poin yang sudah dijelaskan sebelumnya, maka cobalah cek penutup yang ada pada pembuangan air radiator di bagian bawah. Biasanya penutup ini agak kurang rapat sehingga air radiator berkurang secara perlahan.

Air radiator mineral, AC, atau coolant. Mana Yang Lebih Baik?

Air tanah atau air mineral seringkali dipakai untuk mengisi radiator. Air mineral memang lebih praktis dan efisien ketimbang memakai air radiator coolant karena harganya relatif lebih mahal di pasaran. Namun, apakah semua cairan cocok untuk mengisi radiator mobil?

Seperti dipaparkan dalam laman How Stuff Works, alur kerja radiator bermula dari cairan pendingin dipompa masuk menuju bagian dinding silinder. Cairan tersebut menyerap dan memindahkan panas keluar dari dinding silinder, untuk didinginkan dalam tabung utama penampungan air radiator mobil. 

Dari area mesin, cairan pendingin yang sudah terkontaminasi udara panas bergerak ke arah tabung atas air radiator melalui celah katup thermostat, yaitu sekat antara mesin dan radiator. Katup thermostat baru terbuka ketika terpapar udara panas—sekitar 195 fahrenheit (90 derajat celcius). Malfungsi pada thermostat yang tidak bisa terbuka bisa menjadi biang kerok masalah overheat karena cairan panas dari mesin tidak bisa dialirkan ke radiator.

Cairan yang membawa udara panas memiliki tekanan udara tinggi. Sehingga kondisi tutup radiator harus memiliki katup pengaman tekanan agar kuasa menahan dorongan dari tekanan udara tersebut ketika cairan sudah masuk ke tangki atas radiator.

Air tanah atau air mineral tidak bisa bekerja seefektif radiator coolant untuk mendinginkan mesin. Sebab, radiator coolant diformulasi khusus untuk menyerap panas dan mencegah korosi (karatan) pada material silinder mesin. Adapun kandungan utama dari cairan pendingin, yakni air tanpa mineral, zat anti-beku propylene glycol, dan pencegah karat.

Kandungan propylene glycol membuat cairan radiator punya titik didih lebih tinggi, sekaligus titik beku lebih rendah ketimbang air biasa. Tingginya titik didih membuat coolant terhindar dari penguapan kala bersentuhan dengan temperatur tinggi mesin kendaraan. Usia pakai radiator coolant yang mengandung propylene glycol sekitar dua tahun atau 48 ribu kilometer. 


Nah bagaimana Sahabat Garasi? Cukup bisa menjawab kekhawatiran kamu terhadap air radiator yang berwarna kecoklatan, atau air radiator yang cepat sekali habis dan cairan yang cocok untuk radiator kendaraanmu kan! Semoga informasi di atas bisa menambah wawasan kamu tentang komponen yang satu ini ya.

Foto: Garasi.id

Ditulis oleh RIZKY YUNIHARTO
Terakhir diupdate: 25 Agt 2021 | 10:00 WIB
Bagikan

Kata kunci pencarian

tipsmobilbarubekasradiatorcoklatkaratcoolant
Copyright © 2024 PT. Digital Otomotif Indonesia.
All Rights Reserved
Member Of 
 Family