New Normal kini tengah digaungkan oleh masyarakat indonesia yang pelan-pelan ingin bangkit disaat wabah Covid-19 masih ada di tengah-tengah kita. New Normal di Indonesia dikatakan sebagai cara hidup baru ditengah pandemi Covid-19 yang angka kesembuhannya masih meningkat.
Bukan putusan asal, New Normal mulai diterapkan oleh pemerintah guna menjalankan kembali roda perekonomian Indonesia. Masing-masing daerah sudah mulai membuat peraturan untuk menghadapi New Normal, salah satunya Jakarta. Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berlakukan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) / PSBB masa transisi di DKI Jakarta mulai 5 Juni dengan cara bertahap.
Fase 1 New Normal :
Mulai tanggal 5-7 Juni 2020 :
- Kegiatan rutin rumah ibadah (Kapasitas 50%)
- Fasilitas olahraga outdoor (Kapasitas 50%)
- Kendaraan pribadi (Kapasitas 50%, dan kapasitas 100% untuk 1 keluarga)
- Angkutan umum massal (Kapasitas 50%)
- Taksi konvensional / Online (Kapasitas 50%)
Tanggal 8 - 12 Juni 2020 :
- Perkantoran (Kapasitas 50%)
- Rumah makan mandiri (Kapasitas 50%)
- Perindustrian,Pergudangan (Kapasitas 50%)
- Pertokoan / ritel / showroom mandiri (Kapasitas 50%)
- Bengkel / tempat fotocopy / layanan pendukung (Kapasitas 50%)
- Museum / galeri / perpustakaan (Kapasitas 50%)
- Ojek online / pangkalan (Kapasitas 100%)
Tanggal 13 - 14 Juni 2020 :
- UMKM binaan Pemprov DKI (Kapasitas 50%)
- Taman / RPTRA / Pantai (Kapasitas 50%)
Tanggal 15-19 Juni 2020 :
- Pasar dan Mal Non-Pangan (Kapasitas 50%)
Tanggal 20-21 Juni 2020 :
- Taman rekreasi indoor - outdoor / Kebun Binatang (Kapasitas 50%)
Apa kita siap hadapi ‘New Normal’?
Sebelum jauh membahas, tidak ada salahnya kita memahami terlebih dahulu akan new normal itu sendiri.
1. Apa itu new normal?
New normal adalah langkah percepatan penanganan COVID-19 dalam bidang kesehatan, sosial, dan ekonomi. Skenario ini dijalankan dengan mempertimbangkan kesiapan daerah dan hasil riset epidemiologis di wilayah terkait.
2. New normal di tengah pandemi Covid-19
Lembaga Biologi Molekuler atau LBM Eijkman sempat menyatakan, virus corona tidak akan hilang dari muka bumi dalam waktu yang lama. Karena itu, istilah berdampingan lebih tepat digunakan daripada berdamai dengan virus corona.
3. Hidup berdampingan dengan Covid-19
Presiden Jokowi telah meminta seluruh jajarannya mempelajari kondisi lapangan untuk mempersiapkan tatanan normal yang baru di tengah pandemi COVID-19. Saat ini sudah ada 4 provinsi serta 25 kabupaten/kota yang tengah bersiap menuju new normal.
4. Protokol new normal
Organisasi kesehatan dunia WHO telah menyiapkan pedoman transisi menuju new normal selama pandemi COVID-19. Dalam protokol tersebut, negara harus terbukti mampu mengendalikan penularan COVID-19 sebelum menerapkan new normal.
Pengendalian ini juga harus bisa dilakukan di tempat yang memiliki kerentanan tinggi misal panti jompo, fasilitas kesehatan mental, dan wilayah dengan banyak penduduk. Langkah pengendalian dengan pencegahan juga harus diterapkan di tempat kerja.
Bagaimana kita memulai new normal?
Hidup berdampingan dengan virus yang tengah mewabah ini, kita bisa mulai dengan merubah kebiasaan buruk dengan hal-hal yang lebih mengutamakan kebersihan dan berjarak. Dengan adanya fase transisi new normal ini, ada baiknya kita mulai lebih memperhatikan kebersihan, baik itu diri kita, keluarga, lingkungan, hingga kendaraan pribadi.
Kenapa kendaraan pribadi?
Dengan mulai kembalinya kita beraktifitas di tengah pandemi Covid-19, tidak menutup kemungkinan juga kita akan terpapar Covid-19 karena harus berinteraksi dengan warga lain saat menggunakan fasilitas umum. Meski kapasitas sudah dibatasi, tetapi kita tetap tidak tahu apakah orang yang sedang bersama kita tidak terpapar atau malah membawa virus.
Kita harus benar-benar memahami istilah masa transisi ini Sahabat. Dimasa ini berarti kita harus lebih pintar-pintar menjaga diri kita dari virus yang bisa kita temui dimana saja, apalagi di tempat-tempat umum. Ada baiknya dimasa transisi ini kita membatasi ruang gerak kita untuk menggunakan fasilitas umum, dan beralih ke kendaraan pribadi. Sahabat juga bisa membaca Beli Mobil Bekas Murah Nggak Pakai Cemas.
Dengan kendaraan pribadi, Sahabat bisa lebih aman karena tau bagaimana kondisi Sahabat. Sahabat juga bisa lebih totalitas dalam menjaga kehigienisan kendaraan Sahabat, dan yang paling penting Sahabat jadi tidak berinteraksi dengan sembarang orang atau harus berkerumun menunggu antrian untuk masuk ke kendaraan umum bila menggunakan kendaran pribadi.
Foto : Garasi.id