Bagi pengendara roda empat alias mobil di Indonesia tentu masih awam dengan istilah Understeer dan Oversteer. Ya, kedua istilah ini memang merupakan penyebutan untuk masalah yang ada dalam dunia otomotif. Meski tidak terlalu urgent, tapi setidaknya Sahabat wajib memahami apa dan bagaimana cara untuk mengetahui perbedaan understeer dan oversteer serta cara penanganan yang tepat agar dapat meminimalisir kecelakaan.
Understeer
Understeer adalah penyebutan untuk situasi dimana saat mobil hendak berbelok dengan kecepatan tinggi, ban bagian depan tetap tegak lurus dan tidak berbelok dengan sempurna. Kejadian ini berpotensi membuat mobil selip ke batas jalan dan terjadi kecelakaan.
Penyebab munculnya understeer adalah kembang ban depan mobilmu sudah menipis sehingga cengkraman ban depan tidak maksimal.
Penanganan yang harus dilakukan,
- Mengurangi kecepatan dari jarak belasan meter dari belokan atau tikungan,
- Jangan memutar setir,
- Hindari pengereman secara penuh, karena dapat membuat mobilmu jadi oleng dengan tiba – tiba
- Gunakan engine brake dibarengi dengan pengereman secara perlahan.
Oversteer
Oversteer adalah situasi dimana saat mobil dibelokkan dalam kecepatan tinggi, bagian ban belakang akan kehilangan keseimbangan sehingga saat dibelokkan bagian belakang akan drift.
Penyebab utamanya karena bagian kembang ban belakang menipis sehingga cengkraman ban tidak maksimal.
Penanganan yang harus dilakukan:
- Hindari mengerem penuh,
- Balas setir dengan sigap, tapi tidak berlebihan,
- Kurangi tekanan pada pedal gas (untuk mobil berpenggerak roda belakang) atau tambahi tekanan pada pedal gas secukupnya (untuk mobil berpenggerak roda depan),
- Arahkan mata ke titik yang hendak dituju,
- Bersiaplah mengembalikan setir ke posisi semula.
Itulah perbedaan understeer dan oversteer serta cara menanganinya. Tetap hati-hati di jalan saat berkendara, ya.
Foto : Garasi.id