Jenis Transmisi Mobil Matic

Mengenal Jenis Transmisi Matik Pada Mobil

16 Nov 2022 | 11:00 WIB

Sebagai pengguna mobil, Sahabat Garasi lebih memilih transmisi matik atau manual?. Secara kemudahan apalagi berkendara di kondisi jalanan yang macet pasti kalian memilih untuk menggunakan transmisi matik daripada manual. Tapi Sahabat Garasi pernah tahu dalam transmisi matik, ada beberapa jenis yang harus kalian ketahui, nah apa saja jenis transmisi matik yang ada? Simak penjelasan berikut ya Sahabat.





1. Matik Konvensional (Hydraulic Automatic Transmission) 


Untuk transmisi matik konvensional atau AT, cara kerjanya menggunakan torque converter yang mengubah tenaga mekanis dari mesin menjadi energi kinetis dan menyalurkannya kepada driveshaft. Adapun transmisi ini bukan yang terbaik kalau bicara soal kehalusan perpindahan gigi. Akan ada jeda terasa saat berakselerasi walau bukan paling buruk. Pada beberapa mobil juga ditemukan waktu perpindahan agak kurang pas sehingga performa dirasa kurang. Kekurangan lainnya, transmisi otomatis konvensional cenderung lebih berat ketimbang model manual.






2. Continuous Variable Transmission (CVT)


Keunggulan CVT adalah dimensi kompak serta bobot ringan. Hal ini dikarenakan CVT tidak memiliki rangkaian roda gigi seperti pengantar daya otomatis lain. Untuk jenis transmisi CVT, proses perpindahan gigi dihasilkan dari perubahan diameter atau dikenal dengan drive dan driven pulley yang mengikuti putaran mesin mobil, lalu disambungkan dengan belt atau sabuk baja.


Transmisi CVT memiliki kelebihan jika dibandingkan AT, yakni perpindahan yang smooth tanpa hentakan. Selain itu, karena rasio transmisi terus berubah, CVT mampu menyesuaikan agar kerja mesin menjadi lebih sigap dan ringan. Untuk itu, CVT diklaim lebih baik dalam efisiensi bahan bakar.



3. Dual Clutch Transmission (DCT)


Dual-Clutch Transmission (DCT) bisa dibilang merupakan salah satu girboks otomatis paling canggih dan kompleks untuk saat ini. Banyak diaplikasikan pabrikan untuk model-model performa tinggi lantaran karakteristik perpindahan minim delayed. Hal ini membuat pengaturan tenaga terasa seamless namun sekaligus tetap cekatan.


Transmisi DCT merupakan transmisi manual yang mekanisme kerja pedal koplingnya diganti menjadi otomatis. DCT juga bisa dibilang transmisi manual yang diotomatiskan. DCT memiliki dua kopling untuk dua set gigi berbeda. Satu untuk ganjil sementara satu untuk set genap. Lewat cara ini, komputer mampu menyiapkan gigi selanjutnya lebih dahulu untuk dipilih. Akselerasi dapat dimaksimalkan sebab minim kehilangan momentum saat oper gigi. Transmisi jenis ini cocok digunakan untuk sportscar. Jika digunakan untuk mobil harian, hal ini mendukung kenyamanan lantaran transisi tidak akan terasa berjeda. Namun walau gesit, akselerasi awal DCT akan terasa sedikit kasar dan seakan tergesa-gesa. Di samping itu, kompleksitas membuat biaya perbaikan begitu tinggi serta bobot komponen jauh lebih berat. Hal ini tentu saja akan membuat penggunanya repot dan membutuhkan biaya mahal jika terjadi kerusakan.



4. Automated Manual Transmission (AMT)


Pada transmisi ini konsep dasarnya memodifikasi transmisi manual sehingga dapat bekerja secara otomatis atau semi-otomatis tanpa kopling. Pekerjaan seperti menginjak kopling serta mengoper gigi akan diambil alih oleh komponen elektronik dan hidrolik.


Namun kini, dengan adanya Dual-Clutch Transmission (DCT) yang lebih pintar, AMT tidak lagi dipilih merek-merek berkelas. Bukan berarti punah, beberapa produsen masih menyajikan opsi ini sebagai alternatif matic dengan biaya rendah. Seperti sistem Suzuki AGS (Automatic Gear Shift) pada Ignis dan Karimun. Dibanding AT konvensional, jenis transmisi ini lebih hemat biaya serta berdimensi lebih kompak. Kendati begitu, kenyamanannya cenderung moderat sebab perpindahan antara gigi lambat dan kurang responsif. Seakan banyak menghela nafas seperti pada sistem otomatis mobil tua.


Transmisi otomatis pada mobil lebih rentan kerusakan bila dibandingkan dengan transmisi manual. Komponen transmisi otomatis juga dikenal sangat kompleks dan membutuhkan perhatian ekstra dibandingkan dengan transmisi manual. Bila terdapat gangguan sedikit saja yang diabaikan maka bisa berakibat fatal. Sebenarnya mendeteksi kerusakan pada transmisi ini sangat gampang, Kamu pun bisa melakukannya tanpa alat khusus. Dirasakan saja, pasti ada beda kalau mau rusak, Sahabat bisa melihat artikel ini untuk mengetahui kerusakan pada transmisi matik kalian.


Ditulis oleh RIZKY YUNIHARTO
Terakhir diupdate: 16 Nov 2022 | 11:00 WIB
Bagikan

Kata kunci pencarian

garasiiddieselmobilbensintransmisimatikCVTAT
Copyright © 2024 PT. Digital Otomotif Indonesia.
All Rights Reserved
Member Of 
 Family