Ban mobil flat spot

Ban Mobil Jangan Di Diamkan, Awas Flat Spot!

02 Agt 2021 | 11:00 WIB

Coba sebutkan piranti apa di mobil yang paling penting? Kalau ada yang meremehkan ban mobil, ada baiknya berpikir ulang. Karena bayangkan saja, bobot berat yang dimiliki mobil hanya di tahan 4 ban yang terbuat dari karet.

Tentu hal ini juga berlaku untuk ban mobil bekas yang notabene-nya jarang dipakai, hanya dipajang untuk dipertemukan dengan konsumen. Sehingga ban mobil juga perlu di cek apakah masih oke atau tidak.

Jika ban mobil sudah oke, sebelum berkendara tentu ada langkah lain yang perlu dilakukan agar tetap aman dan nyaman untuk dikendarai. Seperti tekanan angin, jika salah atau tidak melakukan pengecekan bisa membuat ban mobil jadi lebih cepat haus dan bisa buat boros bahan bakar.

Bahkan meski umur ban mobil itu terbilang muda, jika tekanan anginnya salah. Ini bisa membuat mati ban juga. Selanjutnya pastikan untuk terus melakukan balancing atau spooring agar lebih nyaman saat berkendara.

Usahakan tidak biarkan mobil yang jarang dipakai itu di satu tempat tanpa digerakkan. Jika jarang dipakai, kalau bisa ban mobil jangan terus menempel ke lantai agar tidak timbul flat spot. Dan disarankan untuk tidak nempel ke lantai, bisa dengan cara didongkrak dan sebagainya.

Cara Hilangkan Flat Spot Ban Mobil

Sahabat pernah merasa ban mobil kurang nyaman saat dikendarai setelah sekian lama tak dipakai? Gejalanya seperti ban yang terasa naik-turun secara berkala seperti ada sedikit ganjalan pada ban. Hal itu bisa terjadi karena ban mobil terkikis secara tidak merata sehingga rotasi dan tapak ban menjadi kurang stabil.

Ban dalam keadaan seperti itu lebih dikenal dengan sebutan flat spot. Biasanya, flat spot disebabkan oleh beban mobil yang menimpa ban di satu sisi secara terus menerus dan dalam kurun waktu lebih dari 30 hari.

Untuk mengatasi penyakit ban seperti ini, Bambang Hermanuhadi selaku Manager Training Dunlop Indonesia, mengatakan pengendara tak perlu repot untuk mengganti ban. Menurutnya, untuk menghilangkan flat spot ada cara yang mudah.

Ban harus terlebih dulu dibuang anginnya atau dikempesin hingga tekanannya tinggal 15 psi. Kamu juga bisa membaca Ban Mobil : Ini Informasi Yang Wajib Kamu Ketahui.

"Lalu dipakai jalan kira-kira satu kilometer, keliling komplek misalnya. Setelah itu diisi lagi dengan tekanan angin 40 psi, kita angkat bannya, diganjal, diamkan sampai dingin kira-kira satu jam," jelas Bambang seperti melansir dari laman Liputan6.com, beberapa waktu lalu.

Menurutnya, pengendara harus menjalankan mobil dengan tekanan rendah agar permukaan ban yang tidak bulat tadi, bisa berubah bentuk.

"Setelah itu kita atur tekanan ban misalnya di depan 31 psi, di belakang 35 psi, setelah itu dijalankan lagi. Dengan begitu, penyakitnya (flat spot) hilang," pungkasnya.

Nah Sahabat, lebih perhatikan lagi ban mobilmu yang jarang di pakai ya. Dan bila sudah terlanjur terjadi flat spot, Sahabat bisa menggunakan saran diatas. Atau untuk menghindari hal diatas, Sahabat bisa mencegahnya dengan melakukan perawatan ban mobil.

Merawat ban mobil, jadikan TWI sebagai patokan

Sebagai pemilik kendaraan, sudah seharusnya Sahabat melakukan pengecekan secara rutin kendaraan Sahabat. Salah satu hal yang harus selalu Sahabat cek adalah ban mobil, piranti penting pada kendaraan ini harus mendapatkan perhatian khusus karena fungsinya yang langsung bersentuhan dengan jalanan sehingga mengeceknya secara rutin merupakan prioritas utama.

Cek ban mobil bisa dengan membuka buku manual mobil kita atau melihat stiker yang berisi informasi ban di bagian samping pintu pengendara soal tekanan ban. Setelah itu lihat kondisi ban apakah ada retakan atau tidak. Tidak hanya itu, pada ban banyak kode-kode yang sebenernya bisa membuat Sahabat mengenal karakter dari ban itu sendiri.

Pada sebuah ban, baik ban motor atau ban mobil, terdapat satu tanda berupa segitiga kecil yang biasanya diletakkan di dinding ban dekat dengan tapak ban. Tanda segitiga itu adalah Tread Wear Indicator (TWI).

Apa itu TWI?

Tread sendiri berasal dari bahasa inggris yang berarti tapak, tread merupakan bagian dari ban mobil yang langsung bersinggungan dengan permukaan jalan. Tread ini yang akan melindungi lapisan carcass ban mobil terhadap keausan dan kerusakan akibat kondisi permukaan jalan.

Apabila ban mobil mengalami keausan maka bagian permukaan yang bersinggungan dengan jalan yang akan cepat habis yaitu pada bagian tread.

TWI merupakan tanda segitiga atau panah yang ada di dasar dinding ban (sidewall) dan umumnya terdapat enam (6) buah yang menunjukkan batas keausan ban mobil. Menurut Asosiasi Perusahaan Ban, batas minimal ketinggian telapak ban adalah 1.6 mm diukur berdasarkan kondisi permukaan ketebalan telapak yang rata dengan tanda TWI. Jika sudah melewati batas tersebut, sebaiknya ban mobil segera diganti.

Akibat Ban Aus Berlebih

Apabila ban telah aus maka bentuk alur ban mobil juga akan menipis. Apabila alur pada permukaan ban ini hilang (habis) maka pada saat kendaraan melintasi jalanan yang tergenang air, dapat mengakibatkan terjadi efek hydroplanning atau aquaplaning.

Hydroplanning atau aquaplaning artinya suatu kondisi dimana ban mobil akan mengambang pada permukaan air sehingga gaya cengkram ban terhadap jalan semakin kecil.

Gaya cengkram ban terhadap jalan yang semakin kecil ini akan membuat kendaraan akan lebih sulit dikendalikan dan dapat membahayakan pengendara atau orang lain.

Ban yang telah mengalami keausan berlebihan juga akan memungkinkan bagian carcass ban menjadi rusak. Apabila tread telah aus maka bagian carcass akan sangat mudah rusak karena akan berkemungkinan carcass akan bersinggungan langsung terhadap jalan. Carcass yang rusak akan membuat ban mobil pecah ketika digunakan.

Ban mobil pecah saat digunakan berjalan tentunya akan sangat membahayakan baik untuk pengendara atau orang lain.

Oleh sebab itu, untuk menghindari terjadinya resiko kecelakaan saat berkendara yang disebabkan oleh ban. Sebaiknya pada saat akan berkendara perhatikan kondisi ban Sahabat, dari kemungkinan ban mobil telah aus berlebihan dengan melihat indikator keausan ban atau TWI. Bila ban telah aus (permukaan ban sudah mencapai TWI) maka gantilah ban Sahabat dengan yang baru.

Hindari penggunaan Ban Vulkanisir atau ban bekas karena hal ini dapat membuat ban menjadi tidak seimbang (balance) dan dapat mengakibatkan ketika kendaraan digunakan pada kecepatan tinggi akan membuat setir bergetar.

Jadi bila Sahabat sudah menemui ban menyentuh TWI, siap-siap untuk ganti ban yang baru ya Sahabat. Buat cari ban baru, Sahabat bisa coba cek layanan Jasa dan Servis Garasi.id. Selain ban, Sahabat juga bisa membeli kebutuhan otomotif lainnya tanpa ribet.

Foto : Garasi.id

Ditulis oleh RIZKY YUNIHARTO
Terakhir diupdate: 02 Agt 2021 | 11:00 WIB
Bagikan

Kata kunci pencarian

tipsbanmobilflatspotGarasiidotomotif
Copyright © 2024 PT. Digital Otomotif Indonesia.
All Rights Reserved
Member Of 
 Family