Jelang libur natal dan tahun baru, kerap digunakan warga Indonesia sebagai ajang berlibur maupun mudik ke luar kota dengan kendaraan pribadi roda empat. Puluhan hingga beratus-ratus kilometer rela mereka tempuh untuk bertemu dengan orang tua, sanak saudara di kampung halaman masing-masing.
Sudah tentu perjalanan panjang tersebut membuat kita lelah dan lupa untuk melakukan pengecekan beberapa komponen penting agar kendaraan pribadi selalu prima ketika akan digunakan dalam beraktivitas sehari-hari.
Dilansir dari Auto2000, ada 4 cairan di kendaraan pribadi yang wajib kita lakukan pengecekan secara rutin karena cairan tersebut memiliki fungsi yang krusial dalam komponen-komponen kendaraan pribadi. Keempat cairan tersebut adalah oli mesin, minyak rem, radiator, dan wiper.
Oli mesin
Cairan oli mesin memegang peranan penting di setiap kendaraan pribadi karena tugas utama dari oli mesin sendiri adalah menjadi pelumas disaat mesin bekerja dengan suhu yang cukup tinggi. Kita dapat melakukan pengecekan oli mesin mobil dengan cara mengecek stick oli yang terletak di ruang mesin kendaraan pribadi. Jika oli masih dalam posisi di tengah stick oli, berarti oli dalam mesin kendaraan pribadi kita masih normal dan tidak perlu untuk menambahkan cairan oli. Apabila posisinya di bawah, bahkan kering sama sekali segera lakukan pengisian oli karena jika tetap digunakan akan berakibat fatal untuk mobil pribadi Sahabat.
Menjadi cairan yang vital pada kendaraan pribadi, banyak asumsi yang terbentuk di masyarakat seperti oli hitam harus diganti, gonta ganti merek oli bisa membuat mesin kendaraan pribadi cepat rusak, dan masih banyak lagi. Untuk memahami mitos dan fakta oli mesin kendaraan pribadi yang beredar, Sahabat perlu menyimak ini.
Mitos dan fakta oli kendaraan
Mengganti pelumas secara rutin pada kendaraan pribadi adalah hal wajib. Soal ganti oli mobil bukanlah hal sepele. Kesalahan dalam memilih atau saat megganti oli bisa berakibat fatal nantinya kepada mesin. Kamu juga bisa baca Yang Perlu Kamu Tahu Soal Pelumas Mesin Mobil.
Dalam soal penggantian pelumas, beragam pendapat dan mitos-mitos yang bermunculan, termasuk kesalahpahaman tentang oli. Bagi yang tidak paham, mitos-mitos yang berkembang seputar oli sangat membingungkan.
Nah agar tidak bingung, melansir dari laman otosia.com berikut adalah fakta-fakta dan mitos-mitos tentang oli sebagaimana yang dijabarkan produsen pelumas TOP 1:
1. Mitos oli hitam harus diganti
Wajar jika warna oli mesin kendaraan pribadi kita berubah hitam. Namun tidak selalu benar sebagai penanda sudah saatnya ganti oli dengan yang baru. Padahal anggapan itu tak sepenuhnya benar. Sebab untuk masa pergantian oli itu tetap harus mengikuti buku panduan dari pabrikan kendaraan tersebut.
Karena oli bukan hanya sebagai pelumas, tapi fungsinya juga untuk membersihkan permukaan dinding silinder terhadap oksida, karbon dan kerak-kerak yang ditimbulkan karena pembakaran kendaran pribadi. Maka wajar dalam waktu singkat oli bisa berubah hitam.
2. Gonta-ganti merek oli bikin mesin cepat rusak
Benarkah sering ganti oli berbagai merek bikin mesin gampang rusak? Jawabannya tidak sepenuhnya benar, hal tersebut tidak berbahaya bagi mesin sepanjang kadar kekentalan oli yang digunakan sesuai spesifikasi mesin kendaraan pribadi. Faktor yang paling penting lainnya adalah gunakan selalu oli dengan kualitas terbaik.
3. Ganti oli mengikuti jarak tempuh
Pada mobil penggantian pelumas misalnya pada kelipatan 5000 - 10000 km. Namun sebenarnya, hal tersebut juga tergantung dengan situasi dan kondisi. Jika mobil Sahabat dipakai untuk kegiatan sehari-hari dan sering terjebak macet, maka yang harus menjadi pertimbangan adalah jam kerja mesin kendaraan pribadi. Meski kilometer tidak jalan, namun mesin tetap jalan dan tetap tersirkulasi.
4. Mitos ganti filter oli mobil tidak wajib
Mengganti filter oli mesin mobil tetap harus dilakukan mengikuti siklus pergantian oli rutin yang direkomendasikan. Hal ini perlu dilakukan karena akan mengurangi potensi kerusakan pada mesin kendaraan pribadi karena endapan kotoran.
5. Oli sintetik bikin mesin mengalami kebocoran
Mitos ini sama sekali tidak benar dan salah. Oli sintetik memiliki teknologi yang membuat molekul lebih kecil dibandingkan oli mineral, sehingga memiliki cara masuk ke dalam celah terkecil di mesin kendaraan pribadi kamu. Bahkan hal itu berguna karena oli sintetik bisa mendeteksi gejala kebocoran pada mesin kendaraan pribadi Sahabat.
6. Oli sintetik bisa untuk kendaraan tua
Oli sintetik biasanya lebih direkomendasikan untuk kendaraan pribadi keluaran terbaru karena lebih cocok dengan teknologinya. Namun tidak menutup kemungkinan bahwa kendaraan pribadi lama Sahabat bisa menggunakannnya.
7. Pengecekan sebelum perjalanan jauh
Saran ini tepat untuk dilakukan oleh pemilik kendaraan pribadi. Hal ini bisa menjaga kinerja mesin agar tetap dalam performa yang baik. Jika Sahabat ingin melakukan perjalanan panjang, penggantian oli dapat dilakukan dua minggu atau bahkan seminggu sebelumnya pada kendaraan pribadi.
Minyak rem
Walaupun minyak rem memiliki umur yang bisa dibilang lama, jangan ragu untuk melakukan pengecekan cairan yang satu ini. Karena pengereman merupakan komponen terpenting ketika kita berkendara. Cara cek minyak rem mobil itu mudah Sahabat, cukup dengan melihat ketinggian minyak rem pada tabung master silinder yang biasanya di posisikan di belakang ruang mesin kendaraan pribadi kita. Terdapat tulisan max dan min pada dinding master rem yang berfungsi untuk mengukur ketinggian minyak rem. Pada kendaraan pribadi yang normal, permukaan cairan minyak rem berada di posisi tengah tabung master rem, jika permukaan minyak rem hampir menyentuh batas ketinggian terendah, segara isi kembali dengan cairan minyak rem yang sesuai dengan aturan kendaraan pribadi masing-masing.
Apabila pengisian minyak rem sudah dilakukan tetapi tetap dirasa kurang maksimal ketika melakukan pengereman pada kendaraan pribadi, coba lakukan pengecekan pada kaliper rem, kampas rem atau cairan minyak rem yang kotor agar kembali bekerja sepenuhnya.
Air radiator
Untuk mengecek air radiator kendaraan pribadi, Sahabat bisa lakukan dengan cara membuka tutup radiator lalu melihat kedalam tabung reservoir apakah air didalamnya masih cukup atau sudah berkurang. Jika air dalam tabung reservoir sudah berkurang, alangkah baiknya segera isi dengan cairan pendingin khusus radiator.
Air wiper
Beberapa orang mungkin sering lupa untuk mengisi cairan dalam satu komponen ini, ya cairan wiper/pembersih kaca yang terletak di mobil bagian depan dan belakang. Penglihatan yang buruk ditambah dengan kaca yang kotor tentunya akan mengurangi visibilitas selama berkendara dengan kendaraan pribadi dan dapat mengakibatkan kecelakaan.
Cairan dalam wiper seharusnya di isi dengan cairan pembersih khusus karena cairan pembersih khusus mampu menyapu bersih kotoran seperti minyak, debu dan kotoran lainnya di kaca. Saat ini cairan khusus pembersih wiper yang beredar di pasaran sudah memiliki zat-zat yang dapat mencegah timbulnya lumut pada kaca, selang pembersih kaca hingga tabung pengisian sehingga kaca selalu terlindungi dengan aman.
Nah jika Sahabat bingung dimana tempat terbaik untuk melakukan pengecekan diatas untuk kendaraan pribadi kamu, Sahabat bisa melakukannya di Garasi.id dengan layanan Jasa dan Servis.
Foto : Garasi.id