Bahaya Buka Tutup Radiator Saat Masih Panas
Bahaya Buka Tutup Radiator Saat Masih Panas

Bahaya! Jangan Buka Tutup Radiator Saat Panas

22 Nov 2022 | 11:00 WIB

Tiap Sahabat Garasi pasti senang yang namanya berpergian jauh dengan kendaraan pribadi. Namun disaat pandemi seperti sekarang, Sahabat harus bersabar dulu untuk bepergian. Sebelum nantinya liburan Sahabat bersama keluarga terlaksana, ada baiknya Sahabat menyimak ini. Ada satu kebiasaan salah yang kerap terjadi sewaktu berkendara jarak jauh, yaitu membuka tutup radiator ketika mesin sedang panas. Alhasil, penutup itu bisa mental, kemudian cairan radiator yang panas ikut menyembur sampai berpotensi melukai.

Terdengar sepele, namun sangat penting diperhatikan. Itulah yang berlaku pada saat melakukan buka-tutup radiator. Jika itu sering dilakukan, bukan hanya luka tetapi juga dapat merusak per dan katup yang ada di dalam tutup radiator tersebut.

Bahaya! Jangan Buka Tutup Radiator Saat Panas

Menurut tips yang dikeluarkan oleh Toyota Astra, disarankan untuk tidak sering membuka tutup radiator karena dapat meningkatkan resiko rusak pada tutupnya.

Sementara itu, akibat buruk dari rusaknya tutup radiator adalah overheating, yaitu suhu panas mesin berada di atas normal. Efeknya bisa langsung ke mesin, yang mana mesin mobil Sahabat akan terdengar aneh, kurang bertenaga, boros bahan bakar, bahkan mogok di tengah jalan.

Katup pada radiator ada dua, yakni katup tekan dan katup vakum. Kedua katup inilah yang secara bergantian mengeluarkan dan mengisap sehingga air berputar dari tangki reservoir (tangki cadangan) ke radiator. Kamu juga bisa membaca Cek Radiator Itu Hukumnya 'Wajib'.

Nah, kedua katup pada radiator inilah yang kemungkinan besar mengalami kerusakan apabila radiator sering dibuka. Karena kerusakan itu, sirkulasi air kemudian menjadi tidak bagus. Yang lebih buruk lagi, lama kelamaan volume air radiator semakin berkurang karena tumpah keluar melalui tangki reservoir. Kekurangan jumlah air inilah yang kemudian memicu terjadinya overheating.

Kondisi overheat pada mobil terjadi saat temperatur mesin melebihi batas yang bisa ditoleransi. Ada banyak faktor penyebabnya, misalnya berkendara terlalu lama atau sistem pendinginan mobil yang sudah rusak.

Saat jarum di indikator suhu sudah mendekati merah, memang sangat disarankan mobil berhenti buat pendinginan. Namun, buat penanganan, jangan sampai membuka penutup radiator ya Sahabat Garasi, sebab tidak ada gunanya.

Saat kondisi mesin panas, tekanan di dalam radiator sedang tinggi. Bila penutup dibuka, maka tekanan itu mendorong cairan keluar dengan cepat dan sangat berpeluang membahayakan kamu. Untuk menghindari hal yang tidak diinginkan, Sahabat bisa melakukan ini.

Cara Membuka Tutup Radiator Saat Mesin Panas

Perlu berhati-hati jika dengan terpaksa harus membuka penutup radiator ketika mesin panas atau pun overheat karena tekanan tinggi didalam radiator akibat panas.

Bahaya! Jangan Buka Tutup Radiator Saat Panas

Cara membuka tutup radiator saat mesin panas atau overheat prinsipnya sama dengan saat mesin dingin tetapi kita perlu menggunakan kain tebal dan cukup lebar utuk menghindari air panas menyembur dari radiator.

  1. Taruh kain lap basah yang tebal dan lebar diatas tutup radiator
  2. Pastikan tangan dengan posisi aman dan enak bisa memutar tutup radiator dan menahan ketika tekanan air radiator mulai keluar
  3. Putar tutup radiator berlawanan arah jarum jam sedikit demi sedikit atau putar kurang dari 45 derajat.
  4. Dengarkan suara mendesis dari tutup radiator, kalau terdengar suara mendesis, pastikan tahan dengan kuat pada posisi tersebut hinga suara mendesis hilang.
  5. Jika suara mendesis sudah hilang, putar lagi tutup radiator pelan-pelan hinga dengan mudah tutup radiator terlepas.

Perlu dicatat ya Sahabat, jangan pernah menambahkan air radiator saat mesin masih panas akibat habis air radiator, uap panas akan menyembur keluar begitu air dingin dimasukan ke radiator yang dalam kondisi mesin overheat. Lebih baik tunggu mesin dingin, jadi kamu cukup menepi dan matikan mesin untuk pendinginan ya Sahabat Garasi.

Air radiator mineral, AC, atau coolant. Mana yang Lebih Baik?

Air tanah atau air mineral seringkali dipakai untuk mengisi radiator. Air mineral memang lebih praktis dan efisien ketimbang memakai air radiator coolant karena harganya relatif lebih mahal di pasaran. Namun, apakah semua cairan cocok untuk mengisi radiator mobil?

Seperti dipaparkan dalam laman How Stuff Works, alur kerja radiator bermula dari cairan pendingin dipompa masuk menuju bagian dinding silinder. Cairan tersebut menyerap dan memindahkan panas keluar dari dinding silinder, untuk didinginkan dalam tabung utama penampungan air radiator mobil. 

5 Penyebab Air Radiator Mobil Kotor dan Cepat Berkurang

Dari area mesin, cairan pendingin yang sudah terkontaminasi udara panas bergerak ke arah tabung atas air radiator melalui celah katup thermostat, yaitu sekat antara mesin dan radiator. Katup thermostat baru terbuka ketika terpapar udara panas—sekitar 195 fahrenheit (90 derajat celcius). Malfungsi pada thermostat yang tidak bisa terbuka bisa menjadi biang kerok masalah overheat karena cairan panas dari mesin tidak bisa dialirkan ke radiator.

Cairan yang membawa udara panas memiliki tekanan udara tinggi. Sehingga kondisi tutup radiator harus memiliki katup pengaman tekanan agar kuasa menahan dorongan dari tekanan udara tersebut ketika cairan sudah masuk ke tangki atas radiator.

5 Penyebab Air Radiator Mobil Kotor dan Cepat Berkurang

Air tanah atau air mineral tidak bisa bekerja seefektif radiator coolant untuk mendinginkan mesin. Sebab, radiator coolant diformulasi khusus untuk menyerap panas dan mencegah korosi (karatan) pada material silinder mesin. Adapun kandungan utama dari cairan pendingin, yakni air tanpa mineral, zat anti-beku propylene glycol, dan pencegah karat.

Kandungan propylene glycol membuat cairan radiator punya titik didih lebih tinggi, sekaligus titik beku lebih rendah ketimbang air biasa. Tingginya titik didih membuat coolant terhindar dari penguapan kala bersentuhan dengan temperatur tinggi mesin kendaraan. Usia pakai radiator coolant yang mengandung propylene glycol sekitar dua tahun atau 48 ribu kilometer. 

Air Radiator Mobil Berkurang dan Mesin Mobil Panas, Cek Komponen Berikut

Nah bagaimana Sahabat Garasi? Cukup bisa menjawab kekhawatiran kamu terhadap air radiator yang berwarna kecoklatan, atau air radiator yang cepat sekali habis dan cairan yang cocok untuk radiator kendaraanmu kan! Semoga informasi di atas bisa menambah wawasan kamu tentang komponen yang satu ini ya, jangan lupa pantengin juga update-update seputar tips dan trik setiap harinya di instagram resmi kita di @officialgarasi.

Foto : Garasi.id

Ditulis oleh RIZKY YUNIHARTO
Terakhir diupdate: 22 Nov 2022 | 11:00 WIB
Bagikan

Kata kunci pencarian

tipsradiatormobilgarasiidbukatutupradiator
Logo Garasi.id
Copyright © 2024 PT. Digital Otomotif Indonesia.
All Rights Reserved
Member Of 
Blibli
 Family