Ingat ya Sahabat Garasi, ban itu merupakan peranti penting yang harus terus dicek sebelum berkendara. Dan pastikan, cara mengecek ban harus dengan tepat ya. jangan hanya menendang ban untuk melakukan pengecekan. Karena melakukan pengecekan ban seperti itu tidaklah akurat, sehingga disarankan untuk menggunakan alat ukur ban yang tepat.
Sebagai pengingat nih, karena jika Sahabat jarang memeriksa tekanan ban, efeknya konsumsi BBM menjadi lebih boros dan ban menjadi cepat rusak. Sehingga disarankan untuk menggunakan alat ukur ban, tidak hanya berdasarkan feeling.
Selanjutnya pastikan tekanan angin dan kedalaman kembangan ban, harus selalu rutin diperiksa dalam keadaan ban masih dingin. Jangan memeriksanya setelah berjalan atau dalam keadaan panas ya.
Selain itu ada cara pemeriksaan ban yang kurang tepat yang kerap dilakukan pengendara. Seperti untuk mengetahui besaran tekanan angin ban ideal, bukan dilihat dari angka yang tertera pada sisi ban. Karena di situ hanya untuk menunjukan tekanan angin maksimum ban.
Namun tekanan angin yang direkomendasikan dapat dilihat pada stiker (tire placard) yang pada kendaraan maupun buku manual. Di beberapa mobil tekanan angin rekomendasi ditempel di pintu bagian pengemudi. Jika tekanan angin berkurang, maka hambatan mobil bertambah.
Jika mobil akan melaju di jalan tol atau akan dimuati beban banyak, hendaknya tambah tekanan angin hingga 2-3 psi saja. Nah Sahabat, seperti itulah informasi yang bisa diberikan seputar cara pengecekan tekanan ban kendaraan Sahabat. Selamat mencoba.
Foto : Garasi.id