Perlu Sahabat ketahui, ada beberapa alasan kenapa mesin mobil mati saat melintasi rel kereta api. Kondisi ini kerap terjadi dan menjadi penyebab banyaknya kecelakaan mobil di rel kereta. Tak sedikit kecelakaan akibat mesin mobil mati saat melintasi rel kereta api menelan korban jiwa. Sayangnya, tidak banyak orang yang tahu alasan kenapa mesin mobil bisa mati di atas rel kereta.
Rel kereta api memiliki kabel yang menghantarkan arus listrik, kabel ini juga tidak kompatibel dengan mesin mobil. Ketika kereta api akan melintas pada jarak 600 meter, kabel di rel akan menghasilkan emisi elektromagnetik. Arus listrik tersebut akan menghantarkan medan magnet yang tinggi dan mempengaruhi mesin mobil yang berada di dekatnya.
Berikut ini alasan kenapa mesin mobil mati saat melintasi rel kereta api. Sahabat bisa simak penjelasan lebih rinci dibawah ini.
- Kelistrikan Mobil Mati
Mesin mobil merupakan benda elektromagnetik. Elektromagnetik tidak kompatibel dengan arus listrik di rel kereta, sehingga ketika berinteraksi akan memicu produksi emisi di atas ambang batas. Inilah yang menyebabkan Electronic Control Unit (ECU), yaitu penggerak utama mesin mobil, mati mendadak di tengah rel ketika kereta akan melintas. Akhirnya, mobil pun macet di tengah rel.
Selain itu, menurut PT KAI (Kereta Api Indonesia), ada medan magnet yang dihantarkan dinamo lokomotif ke rel kereta api. Ini terjadi saat kereta berada dalam radius satu kilometer. Oleh sebab itu, petugas wajib menutup palang pintu, bahkan ketika kereta belum terlihat demi menjaga keselamatan pengendara mobil dan motor yang akan melintas..
- Gigi Mesin Mobil Belum Diturunkan
Alasan lain kenapa mesin mati di rel kereta api karena pengendara mobil tidak sempat memindahkan gigi mesin ke putaran yang lebih rendah. Kondisi ini akan menyebabkan putaran mesin dinamo dan koil mati mendadak akibat medan magnet yang dihantarkan dari lokomotif ke rel.
Baca juga: Mulai Lengkapi Dari Sekarang, Barang Yang Wajib Ada Di Mobil!
- Faktor Psikis Pengemudi
Selain faktor teknis, mesin mati di atas rel kereta juga disebabkan karena faktor psikis pengemudi. Sebab, dalam keadaan darurat saat melintasi rel kereta api, pengemudi bisa merasa panik dan tidak dapat berpikir jernih. Apalagi jika pengemudi menggunakan mobil dengan transmisi manual. Kondisi panik dan histeris dapat membuat perpindahan kopling dan gas tidak stabil sehingga mesin mobil mati dan sulit dinyalakan saat melintasi rel. Faktor psikis bisa menjadi penyebab banyak jenis kecelakaan. Terkadang, ini juga bisa memicu penyebab mesin mobil mati saat panas.
Siapa yang tak panik ketika mesin mobil mati saat melintasi rel kereta api? Apalagi ketika mesin tak kunjung mau nyala sementara klakson kereta api terus meraung semakin mendekat.
Lalu, bagaimana cara menghindari kecelakaan yang tidak diinginkan? ada cara aman untuk melintasi rel kereta. Agar keselamatan Sahabat tetap terjaga dalam kondisi ini, berikut ini cara aman melintasi rel kereta api.
1. Kurangi Kecepatan Mobil
Tak perlu tergesa-gesa ketika akan melintasi rel kereta api. Oleh karena risiko kecelakaan saat melewati perlintasan kereta api bisa dikatakan cukup tinggi, maka Sahabat perlu meningkatkan kewaspadaan. Lihat ke kanan dan ke kiri jalur untuk memastikan tidak ada kereta yang akan melintas saat kamu melewati rel. Saat sirine peringatan sudah berbunyi, sebaiknya segera berhenti sebelum palang pintu tertutup.
2. Dahulukan Kereta Api Melintas
Sebagai pengemudi, Sahabat harus mendahulukan kereta api yang akan melintas. Hal ini telah diatur dalam UU Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas Angkutan Jalan (LLAJ) pasal 114 UU. UU ini berbunyi:
"Pada pelintasan sebidang antara jalur KA dan jalan, pengemudi wajib berhenti ketika sinyal sudah berbunyi dan palang pintu KA sudah mulai ditutup, serta wajib mendahulukan kereta api".
3. Hati-hati Melintasi Rel Kereta
Perlintasan kereta api umumnya memiliki tingkat tinggi jalan yang berbeda dengan jalan yang dilalui oleh mobil. Rel kereta didominasi oleh kerikil-kerikil kecil dan biasanya lebih tinggi daripada jalan biasa. Oleh sebab itu Sahabat harus hati-hati melewati perlintasan ini. Belum lagi ketika hujan, perlintasan bisa menjadi semakin licin. Hati-hati juga pada kondisi jalan yang berlubang dan bergelombang di sekitar perlintasan kereta api.
Baca juga: Belum Banyak Yang Tahu! Cara Parkir Paralel Yang Benar Bagi Pemula
4. Jaga Jarak
Menjaga jarak aman dengan kendaraan di depan saat melewati perlintasan kereta api adalah antisipasi keadaan darurat untuk menghindari risiko yang tidak diinginkan. Cara aman untuk melewati perlintasan kereta adalah berhenti tepat sebelum palang pintu dan biarkan kendaraan di depan kita melintasi rel kereta hingga sampai di seberang.
5. Turunkan Gigi Mobil
Jika Sahabat mengendarai mobil manual, turunkan posisi gigi ke 1 ketika melewati jalur perlintasan kereta api. Tujuannya untuk mencegah mesin mobil mati saat berada di atas rel karena putaran mesin yang tidak stabil. Lalu untuk Sahabat yang menggunakan mobil matik, cukup lepas pedal gas dan biarkan mobil meluncur perlahan. Kendalikan kecepatan mobil dengan menginjak pedal rem.
6. Jangan Panik
Jika mobil tiba-tiba mogok di tengah perlintasan tapi belum ada kereta yang akan lewat, jangan panik. Segera cek panel instrumen untuk memastikan adanya masalah, posisikan gigi transmisi di netral, tekan klakson, dan nyalakan ulang mesin. Kesalahan yang biasanya terjadi jika Sahabat menghadapi kondisi ini secara panik maka kamu justru akan melupakan prosedur menyalakan mesin yang sepele. Misalnya menginjak pedal rem untuk mobil matik atau menekan pedal kopling untuk mobil manual. Jika itu terjadi, maka mesin mobil tidak akan menyala dan kamu bisa semakin panik karena kereta semakin mendekat.
Ada banyak resiko ketika kita berkendara di jalan dan mesin mobil mati saat melintasi rel kereta api adalah salah satunya. Kemungkinan terburuk dari kondisi ini adalah Sahabat harus keluar menyelamatkan diri dan merelakan mobil terseret rangkaian kereta yang melaju cepat. Jika sudah begini maka akan mengalami kerugian yang sangat besar.
Jadi, harus ekstra hati-hati jika ingin melintasi rel kereta api ya Sahabat!