Uji Emisi Mendeteksi Kinerja Mesin Kendaraan
Uji Emisi Mendeteksi Kinerja Mesin Kendaraan

Pentingnya Cek Emisi Gas Buang Kendaraan, Begini Caranya!

22 Jan 2022 | 15:02 WIB

Kendaraan bermotor yang sering digunakan Sahabat Garasi menjadi salah satu penyumbang terbesar polusi udara di Indonesia. Polusi udara adalah pencemaran pada udara dengan hadirnya berbagai bahan pencemar di luar ambang batas. Polusi dari kendaraan bermotor telah memenuhi ruang udara untuk bernapas.


WHO mencatat, kematian akibat polusi udara mencapai 7 juta kasus per tahun. Kematian tersebut dampak dari pencemaran udara melalu penyakit stroke, penyakit jantung, penyakit paru obstruktif kronik, kanker paru-paru, dan infeksi saluran pernapasan akut.


Salah satu cara yang bisa dilakukan adalah dengan melakukan Uji Emisi gas buang kendaraan. Saat ini, ribuan bengkel mobil sudah memiliki layanan tersebut, Hanya dengan membayar Rp 150.000 sampai Rp 200.000, Kamu bisa mengetahui jumlah gas buang yang keluar saat mesin kendaraan dihidupkan.


Mobilmu Sudah Uji Emisi Belum?


Mobilmu Sudah Uji Emisi Belum?


Uji emisi juga bisa mendeteksi kinerja mesin kendaraan. Emisi yang dihasilkan setiap kendaraan antara lain HC (Hidrokarbon), CO (Karbon Monosikda), CO2 (Karbon Dioksida ), O2 (Oksigen) dan senyawa NOx (Nitrogen Oksida). Senyawa ini muncul saat terjadi pembakaran dalam mesin.


Besaran zat-zat ini bisa diketahui lewat uji emisi dengan alat khusus. Dari situlah para pemilik kendaraan bisa mengetahui mesin kendaraannya bermasalah. Umumnya, uji emisi difokuskan pada gas HC dan CO, yang dinilai berbahaya bagi tubuh manusia dan lingkungan.


Kadar HC yang tinggi disebabkan bahan bakar yang tidak terbakar dengan sempurna. Sementara CO tinggi berarti pembakaran mesin kurang sempurna akibat kurangnya udara dalam campuran dengan bahan bakar.


Di Indonesia, ada Peraturan Menteri LHK No.P. 20 Tahun 2017 Tentang Baku Mutu Emisi Gas Buang Kendaraan Bermotor, yang mengatur pelaku industri otomotif. Mengacu pada aturan itu, saat ini produsen otomotif diwajibkan untuk memproduksi mobil bensin standar emisi Euro 4.


Uji Emisi Berkontribusi Dalam Mengurangi Polusi Udara


Uji Emisi Berkontribusi Dalam Mengurangi Polusi Udara


Kendaraan bermotor yang memenuhi ketentuan emisi menunjukan kendaraan dalam kondisi prima dan layak jalan, sehingga jika setiap pemilik kendaraan telah melakukan uji emisi dan ternyata memenuhi syarat lulus, secara pasti mereka telah berkontribusi dalam mengurangi beban pencemaran udara dari sisa gas buang kendaraan bermotor yang dimiliki.

 

Berikut ini manfaat yang Sahabat Garasi dapat dalam uji emisi kendaraan:

·   Ada Kandungan Gas Berbahaya

Kandungan gas buang diketahui dari analisis proses pembakaran. Setelah itu, dapat dinilai tingkat efektivitas bahan bakar pada setiap mesin kendaraan bermotor. Jika kandungannya berada di tingkat yang tidak wajar, maka akan ditindaklanjuti.


·  Komposisi Bahan Bakar dan Udara Lebih Tepat

Dengan melakukan uji emisi, komposisi campuran dari bahan bakar dan udara yang terdapat pada gas buang akan ditakar dengan tepat. Dengan begitu, hasil gas buangnya tidak akan menjadi polutan yang membahayakan alam dan manusia.


·  Cek Kondisi Mesin

Melakukan uji emisi, sama saja dengan memeriksa kondisi mesin di dalamnya. Sahabat Garasi dapat melakukan tindakan langsung apabila mesin ternyata mengalami penurunan kinerja yang tidak disadari.


Uji Emisi Mendeteksi Kinerja Mesin Kendaraan


Uji Emisi Mendeteksi Kinerja Mesin Kendaraan

·   Irit Bahan Bakar

Manfaat selanjutnya yaitu dapat menghemat bahan bakar. Namun, jangan khawatir, ini tidak akan mempengaruhi kinerja dan tenaga mesin.


·  Udara Bersih

Apabila setiap pemilik kendaraan mematuhi peraturan untuk melakukan uji emisi, bisa dipastikan udara di Indonesia semakin bersih dan lingkungan pun menjadi lebih sehat dibandingkan sebelumnya.

Namun, meskipun demikian, banyak kendaraan bermotor yang gagal dalam uji emisi. Pembakaran dalam mesin tidak berjalan sempur atau pemilik mobil tidak menggunakan bahan bakar berstandar Euro 4. Alhasil bahan bakar lebih dulu meledak sebelum terjadinya proses kompresi.

 

 

Nah, Sahabat Garasi harus mengetahu penyebab gagalnya uji emisi kendaraan. Ini ulasannya:

1. Produk oli Yang Tidak Sesuai

Penyebab pertama adalah menggunakan oli yang tak sesuai dengan rekomendasi pabrik atau telat menggantinya. Oli punya nilai kekentalan atau SAE. Pastikan yang Anda gunakan sesuai dengan yang direkomendasikan pabrik kendaraan.

Kondisi oli yang kurang sesuai bisa menyebabkan proses pembakaran jadi tak sempurna. Proses pembakaran seperti inilah yang berpotensi memicu tersisanya level emisi tinggi, bahkan mencapai ambang batas lulus uji gas buang. Pastikan Sahabat Garasi juga memperhatikan Oli harus diganti pada jarak tertentu atau pada waktu tertentu.


2.    Salah Pilih Bahan Bakar Kendaraan

Bukan hanya karena oli yang tak sesuai, sembarangan dalam memilih bahan bakar juga bisa memicu proses pembakaran tidak sempurna. Ketahuilah, penggunaan bahan bakar yang kurang sesuai dengan rasio kompresi mesin bisa meningkatkan kadar emisi HC, NOx, dan juga CO. Dengan kata lain, penggunaan bahan bakar berkualitas yang benar-benar sesuai kompresi mesin sangat penting untuk kendaraan Sahabat Garasi.


3.    Injector Tersumbat

Memperhatikan kualitas bahan bakar yang digunakan juga tak cukup untuk memastikan lolos uji emisi mobil. Kondisi injector pun tak kalah penting untuk diperhatikan. Injector ini berperan dalam menyemprotkan bahan bakar di ruang pembakaran.

Ketika injector tersumbat oleh kotoran seperti sulfur yang berasal dari bahan bakar, maka performa mesin sudah pasti terganggu. Bahkan, sumbatan semacam ini juga mengakibatkan pemborosan bahan bakar sehingga menghasilkan asap hitam yang memicu emisi jadi kurang sempurna.


4.    Knalpot Bocor

Knalpot adalah saluran untuk membuang sisa pembakaran pada mesin ataupun atap mesin. Karenanya knalpot juga merupakan komponen kendaraan yang paling rentang mengalami masalah bocor dan keropos.

Knalpot yang mengalami masalah tertentu bisa mengakibatkan terjadinya tekanan sirkulasi gas buang menjadi berkurang sehingga kinerja mesin terganggu. Alhasil, emisi gas buang pun meningkat drastis.


     5 . Jarang Servis Kendaraan

Penyebab terakhir yang menyebabkan tingginya emisi gas buang pada kendaraan adalah jarang melakukan servis. Servis kendaraan yang dilakukan secara rutin bisa memastikan performa mesin dalam kondisi yang baik.

Sadari pentingnya Servis Rutin demi memastikan kendaraan kesayangan tak mengeluarkan gas buang melebihi kadar lulus pengujian emisi. Servis yang dilakukan secara rutin bukan hanya memiliki dampak positif pada mesin kendaraan, melainkan juga terhadap lingkungan sekitar.


Ditulis oleh ALDY SURYA
Terakhir diupdate: 22 Jan 2022 | 15:12 WIB
Bagikan

Kata kunci pencarian

tipsotomotifujiemisiservismobil
Kontak email [email protected]
Nomor WA 081522550888
Logo Garasi.id
Copyright © 2024 PT. Digital Otomotif Indonesia.
All Rights Reserved
Member Of 
Blibli
 Family