Power steering adalah salah satu komponen penting pada sebuah mobil. Fungsi power steering sendiri agar pengemudi dapat lebih ringan ketika menggerakkan roda. Ketika perputaran setir mulai terasa berat, maka hal ini bisa jadi menandakan ada beberapa komponen yang bermasalah.
Power steering sendiri hadir dengan dua jenis, yaitu Hydraulic Power Steering (HPS) dan Electric Power Steering (EPS). Komponen mobil ini bekerja dengan menggunakan cairan yang dapat menciptakan tekanan pada roda untuk berubah arah.
Setidaknya, ada empat sebab yang membuat
power steering ini terasa berat, ini penyebabnya:
1. Steering Rack Rusak
Steering rack ini memiliki fungsi untuk meringankan beban kemudi. Di dalamnya terdapat control valve yang control pada aliran fluida, poros steer, dan juga seal steering rack. Apabila terjadi kerusakan pada salah satu komponen seperti control valve yang akan membuat aliran fluida menjadi tidak beraturan, sehingga aksi untuk meringankan kemudi justru tidak dapat terjadi.
Begitu juga apabila poros steer mengalami aus, maka akan membuat kemudi berat dan menimbulkan bunyi ketika berbelok. Untuk mengetahui lebih lanjut tentang permasalahan steering rack ini, maka Sahabat Garasi perlu membawanya ke bengkel mobil langganan. Karena memang untuk mengeceknya, mobil perlu diangkat terlebih dahulu karena komponen ini terletak di kolong mobil.
Apabila benar adanya salah satu komponen di dalam steering rack mengalami kerusakan, maka Sahabat Garasi perlu menggantinya segera dengan satu set steering rack yang baru. Untuk memperbaiki masing-masing komponen sangat sulit, kalaupun bisa tak bisa bertahan lama. Maka cara satu-satunya yang bisa dilakukan adalah dengan mengganti satu set steering rack ini.
2. Tekanan Angin Ban Rendah
Rendahnya tekanan udara pada ban juga dapat mempengaruhi power steering menjadi berat ketika diputar. Karena memang ban mobil sendiri masih satu sistem dengan power steering. Apabila ban mobil kurang angin, maka kerja power steering akan lebih besar lagi.
3. Cairan Power Steering Berkurang
Cairan power steering ini berguna untuk memberikan tekanan kepada piston di dalam pinion dan rack. Apabila cairan tersebut berkurang, maka tekanan yang diberikan pada piston juga akan berkurang. Pada power steering yang berjenis HPS, bocornya cairan ini sering menjadi penyebab rusaknya power steering.
4. Power Steering Belt Rusak
Bagian ini ikut andil dalam membuat putaran setir menjadi ringan. Power steering belt memiliki fungsi yang sama seperti belt lainnya, yaitu untuk memulai dan berhenti melakukan putaran. Belt sendiri terbuat dari karet, dan apabila karet ini mengendur, maka power steering akan menjadi berat.
Dan itu dia alasan atau penyebab power steering menjadi berat, untuk meminimalisir hal ini terjadi, lakukan perawatan secara rutin dan jangan lupa untuk terus memperhatikan kendaraan.
Kendati demikian, Kamu tidak perlu khawatir, Garasi.id akan memberikan tips merawat power steering dengan baik dan benar. Simak langkahnya:
- Hindari Jalan Rusak
Sebisa mungkin hindari jalan yang
rusak atau berlubang. Jika memang terpaksa, usahakan lewati jalan rusak itu
dengan sangat perlahan. Power steering memang sangat cepat rusak dengan
berkendara yang ugal-ugalan di jalan yang tak bersahabat.
Karena guncangan yang keras dan juga hentakan yang keras pada as steering, bisa
saja merusak komponen ini. Untuk itu, perhatikan jalan dan jangan ugal-ugalan
di jalan.
- Hindari Banjir
Ini jelas, tidak hanya untuk power steering, komponen lainnya pun kemungkinan besar akan mengalami kerusakan apabila terkena banjir yang cukup tinggi. Akan tetapi power steering bisa jadi sasaran utama, khususnya mobil listrik yang memang diinstal tepat di as setir yang sejajar dengan as roda.
- Periksa Usia Power Steering
Perangkat elektronik ini memiliki batas usia sekitar lima tahunan. Apabila sudah waktunya untuk diganti, maka segera ganti. Jangan menunda hingga rusak dan bermasalah. Sebab itu akan berakibat langsung pada keselamatan Sahabat Garasi.
- Pemakaian 100 Ribu Km
Pemakaian mobil yang sudah mencapai sekitar 100 ribu Km pun bisa berpengaruh besar. Ditambah lagi dengan cara penggunaan yang ugal-ugalan seperti yang sudah dijelaskan di awal. Kemungkinan sebelum menempuh 100 ribu Km, power steering harus segera diganti.
- Posisi Ban Saat Parkir
Nah, ini yang paling sering terjadi. Saat memarkir kendaraan, biasanya kebanyakan orang akan meninggalkan mobil dalam keadaan ban motor yang tengah berbelok alias tidak lurus. Ini mengakibatkan komponen seperti power steering dan ball joint memiliki umur lebih pendek.
Bayangkan, hanya dengan kesalahan sepele seperti itu, Sahabat Garasi mampu membuat mobil kesayangan jadi tidak prima.