Mesin mobil yang cepat panas dapat merusak komponen-komponen yang ada di dalamnya, ya Sahabat Garasi. Untuk itu, pemilik mobil perlu merawat mobil secara berkala.
Kamu mungkin saja akan panik ketika mesin mobil mati saat berada di perjalanan. Saat mesin mati, mungkin saja katup mobil bengkok yang disebabkan pemuaian berlebihan. Kebanyakan mesin cepat panas bukan karena mobil sudah tua, melainkan kelalaian pemakaian.
Semua mobil memiliki potensi untuk mengalami overheat jika terjadi kerusakan pada sistem pendinginan mesinnya. Mobil yang sudah berumur lebih dari 5 tahun akan memiliki potensi overheat yang cukup besar dibanding mobil baru.
Kendala tersebut bisa dihindari jika memang pemiliknya rajin memperhatikan dan merawat sistem pendinginan mobilnya seperti radiator, thermostat, kipas, water pump dan lain-lain.
Sedikitnya ada 6 komponen yang berpotensi menjadi sumber penyebab mobil overheat. Apa saja?
Radiator
Sebagai komponen utama dari sistem pendinginan mesin mobil, peran radiator sangatlah krusial. Perawatan paling mudah yang dapat kita lakukan yaitu cukup dengan memperhatikan kondisi air radiator supaya tetap sesuai batas maksimal tidak keruh atau berwarna kecoklatan layaknya kopi susu.
Hindari penggunaan air tanah sebagai air radiator. Pasalnya, air tanah banyak mengandung mineral zat besi yang dapat merusak radiator. Fisik dari radiator itu sendiri juga harus diperhatikan, seperti kisi-kisi radiator yang mulai korosif dan juga tutup reservoir yang sudah berumur biasanya rentan tidak bisa menutup rapat.
Alangkah baiknya, lakukanlah servis radiator secara berkala di bengkel langganan atau di tempat servis radiator, terutama untuk mobil-mobil yang sudah cukup tua.
Selang Radiator
Selain dari radiator itu sendiri, komponen penunjang lainnya seperti selang radiator juga harus diperhatikan. Selang radiator pada mobil tua biasanya akan termakan usia dan menyebabkan karetnya menciut ketika dilalui air bertekanan tinggi.
Selang yang menciut tersebut berpotensi menyebabkan masuknya angin ke dalam radiator dan dapat membuat jalur air menjadi tidak vakum. Hal ini umumnya terjadi pada mobil-mobil asal Eropa yang mengadopsi sistem buang angin pada sistem pendinginannya.
Selang yang sudah berumur juga berpotensi memuai. Hal ini akan menyebabkan terjadinya uap yang berasal dari dalam air radiator. Jika terjadi, maka akan membuat air radiator menjadi cepat habis.
Water Pump
Komponen lain yang harus diperhatikan ialah water pump. Peran waterpump juga sangatlah penting karena bertugas memompa air yang ada di dalam sistem pendinginan ruang mesin agar terus bersirkulasi mendinginkan mesin. Jika water pump mati, maka komponen lain juga tidak akan berfungsi.
Kerusakan pada waterpump biasanya disebabkan oleh kondisi seal yang sudah tidak bagus dan bisa juga disebabkan oleh kipas yang sudah mulai korosif.
Kipas
Hal yang paling mudah diperhatikan pada kipas yaitu dengan melihat putaran baling-balingnya. Jika putaran kipas sudah melambat, kemungkinan besar disebabkan oleh kondisi dinamo cooling fan yang sudah tidak bagus sehingga tidak dapat berfungsi maksimal.
Kerusakan pada kipas dapat juga disebabkan oleh kondisi sekring atau relay kipas yang meleleh. Hal ini bisa dipicu oleh korsleting atau umur sekring dan relay itu sendiri.
Thermostat
Kondisi yang sudah tidak bagus dapat memicu thermostat akan terus tertutup sehingga air tidak dapat bersirkulasi kembali ke radiator. Oleh karena itu, perhatikan juga kondisi dari thermostat mobil dan pastikan masih berfungsi baik.
Kondisi Head Mesin
Jika sebelumnya kita hanya berfokus pada komponen sistem pendinginan mesin, sebaiknya jangan lupa juga untuk selalu merawat dan memperhatikan kondisi mesin..
Kondisi yang sudah tidak bagus dapat membuat mesin menjadi sering panas, terutama pada bagian head. Permukaan head mesin yang sudah melengkung dapat menimbulkan masuknya angin palsu yang berpotensi menyebabkan mesin menjadi overheat.
Jika sudah mengalami hal ini, sebaiknya segeralakukan overhaul pada mesin tersebut, baik secara keseluruhan maupun hanya top overhaul.
Cara Perawatan Radiator
Radiator mobil merupakan bagian penting dan sentral dalam sistem pendingin mesin, yang menjaga suhu kendaraan tetap stabil atau tidak overheat meskipun sedang dalam proses pembakaran.
Sistem pendingin tersebut didukung oleh tiga komponen utama, di antaranya cairan pendingin, minyak pelumas dan udara. Apabila tiga komponen tersebut terjaga dengan baik, maka akan sangat menentukan performa mesin mobil.
Untuk itu, pemilik kendaraan roda empat harus mengetahui secara betul cara merawat radiator mobil. Ini tipsnya:
Volume Cairan pada Radiator
Air pada tangki radiator memiliki fungsi untuk menjaga stabilitas temperatur mesin mobil, jika volume airnya berkurang bisa mengakibatkan overheat atau mesin mudah panas. Penting untuk selalu memperhatikan volume air radiator, sesuai dengan tanda batas maksimal dan minimal yang tertera pada tangki.
Selain itu, jangan mengisi tangki radiator menggunakan sembarangan air yang bisa mengakibatkan korosi radiator karena kandungan zat besi tinggi pada air tersebut. Cara merawat radiator mobil dimulai dari cek berkala volume air radiator.
Sebaiknya, air radiator diisi menggunakan cairan pendingin khusus. Lantaran radiator coolant memiliki titik didih yang lebih tinggi dibanding jenis air lainnya. Namun, beberapa jenis mobil tua memang lebih cocok menggunakan air biasa.
Bersihkan Tangki Radiator secara Rutin
Supaya terhindar dari korosi yang bisa merusak mesin, tangki radiator harus dibersihkan secara rutin minimal dua minggu sekali. Tidak hanya itu, bagian lain dari radiator seperti penutup, pompa oli, klem selang dan kipas pendingin juga perlu dibersihkan.
Jika klem selang yang sering terpapar suhu tinggi, maka bagian tersebut rentan mengalami kebocoran. Apabila selang sudah rusak, harus cepat diganti dan pastikan klemnya mengikat sangat kuat.
Kemudian, kipas pendingin berfungsi untuk membuat suhu panas di mesin, sehingga kondisi cairan silikon maupun tali kipas harus dalam keadaan baik.
Gunakan Radiator Coolant
Cara merawat radiator mobil supaya tetap awet yaitu menggunakan radiator coolant. Alat ini berguna menjaga temperatur mesin mobil tetap stabil. Ganti cairan radiator dengan radiator coolant yang memang dikhususkan untuk mesin mobil serta mampu mengangkat karat maupun kotoran menumpuk dalam tangki radiator.
Cara merawat radiator mobil adalah setia sedia radiator coolant, untuk menciptakan suhu ideal mesin.
Menutup Rapat Tangki Radiator
Pastikan bahwa tangki radiator tertutup kencang, sehingga cairan radiator coolant tidak mengalami kebocoran saat menahan temperatur mesin mobil. Selain itu, pentingnya tutupan tangki radiator rapat ini untuk menjaga atau mengontrol tekanan temperatur dalam sistem pendingin mobil sehingga tetap stabil.
Tidak Melebihi Kapasitas Muatan Mobil
Kelebihan beban menjadi salah satu faktor yang membuat mobil mengalami overheat. Semakin berat beban yang diangkut kendaraan, maka akan semakin keras radiator bekerja untuk mendinginkan mesin mobil.
Untuk itu, ketahui batas maksimum untuk menampung beban pada kendaraan supaya kondisinya terjaga dan mesin radiator pun awet.
Jika Sahabat Garasi ingin melakukan perawatan mesin mobil, Kamu bisa mengecek Garasi.id. Sebab, Garasi.id memberikan Kamu promo Juni Servis Hepi dengan diskon jasa servis hingga 50 persen. Promo ini berlaku mulai dari 1-30 Juni 2022.