Bahan dasar pelek berpengaruh pada performa mobil
Pelek mobil memiliki fungsi untuk meredam getaran, akselerasi dan pengendalian

Selain Desain, Bahan Dasar Pelek Harus Jadi Aspek yang Perlu Diperhatikan

06 Agt 2019 | 17:00 WIB

Dalam dunia otomotif baik roda empat maupun roda dua, pasti kita tidak asing dengan kata modifikasi. Baik itu modifikasi tampilan hingga modifikasi mesin pasti dilakukan untuk memberikan sensasi tersendiri bagi pecinta otomotif.

Pelek merupakan salah satu komponen yang vital di setiap kendaraan khususnya mobil. Pelek harus memiliki kemampuan yang cukup kuat untuk menahan beban vertikal, beban samping, pengendalian dan pengereman.


Baca juga: Tips menghilangkan baret pada velg dengan alat sederhana


Dalam dunia modifikasi roda empat, pelek sering kali menjadi komponen yang harus diubah oleh para modifikator. Baik itu merubah ukuran yang lebih besar, bentuk, desain dan jenis peleknya. Tetapi tahukah kamu Sahabat, penggantian pelek harus dilakukan secara profesional dan mendetail. Salah memilih pelek bisa berakibat fatal dan menyebabkan kecelakaan.

Penggantian pelek bukan hanya berdasarkan desain saja, Sahabat juga harus mempertimbangkan aspek performa juga karena akan mempengaruhi akselerasi dan handling mobil. 

Oleh karena itu, kali ini Garasi.id akan menjelaskan beberapa jenis bahan dasar pelek mobil dan yang perlu kamu ketahui sehingga ketika kamu akan mengganti pelek mobil, kamu sudah mengetahui berbahan dasar apa yang tepat. 

Baja

Pelek yang menggunakan bahan baja (steel) lebih dikenal dengan sebutan pelek kaleng karena bentuknya yang mirip kaleng. Padahal pelek tersebut terbuat dari perpaduan material besi dan karbon. Untuk ketahanan, pelek ini memiliki ketahanan yang lebih kuat ketimbang dengan pelek berbahan material lainnya walaupun secara bobot lebih berat yang tentunya mempengaruhi performa mobil.

Selain Desain, Bahan Dasar Pelek Harus Jadi Aspek yang Perlu Diperhatikan

Biasanya mobil-mobil yang digunakan untuk mengangkut beban berat menggunakan jenis pelek berbahan baja.

Alumunium

Jenis pelek berbahan alumunium bisa kita temui pada mobil-mobil yang ada saat ini. Pelek alumunium, terdiri dari bahan magnesium dan nikel yang memungkinkan ketahanan yang kuat namun memiliki bobot yang ringan. Selain itu, pelek berbahan ini lebih mudah untuk dibentuk sehingga pelek jenis ini hingga saat ini menjadi pelek paling populer yang dikeluarkan oleh pabrik maupun aftermarket.

Selain Desain, Bahan Dasar Pelek Harus Jadi Aspek yang Perlu Diperhatikan

Magnesium

Pelek berbahan dasar magnesium merupakan pelek yang jarang kita temui karena pelek ini digunakan untuk kebutuhan mobil balap. Mengapa? Pelek berbahan dasar magnesium, memiliki konstruksi yang kuat dan ringan dibandingkan dengan pelek alumunium namun rentan korosi maka dari itu, pelek berbahan dasar magnesium hanya digunakan untuk keperluan tertentu.

Selain Desain, Bahan Dasar Pelek Harus Jadi Aspek yang Perlu Diperhatikan

Karbon

Material karbon merupakan material yang terbaik dan termasuk kategori material mahal untuk sebuah pelek. Carbon fiber sendiri dikenal sebagai material yang kuat, ringan dan kerap kali dijadikan material rangka mobil-mobil sports car, supercar, hypercar hingga mobil F1. Proses pembentukan pelek menggunakan carbon fiber tidak semudah dan secepat logam seperti aluminium dan besi, belum lagi harga produksi yang cukup mahal. 

Selain Desain, Bahan Dasar Pelek Harus Jadi Aspek yang Perlu Diperhatikan

Beberapa produsen mobil sudah menggunakan material carbon fibre pada mobil yang diproduksinya seperti, Koenigsegg Regera, Ford Mustang Shelby GT350R dan Porsche 911 Turbo S Exclusive Series.

Foto : Garasi.id


Ditulis oleh RIZKY YUNIHARTO
Terakhir diupdate: 11 Mei 2020 | 03:45 WIB
Bagikan

Kontak email [email protected]
Nomor WA 081522550888
Logo Garasi.id
Copyright © 2024 PT. Digital Otomotif Indonesia.
All Rights Reserved
Member Of 
Blibli
 Family