Mobil bertransmisi matik pada dasarnya bisa terbagi atas dua jenis, yakni transmisi otomatis kovensional dan continous variable transmission ( CVT). Keduanya memiliki cara kerja yang berbeda saat menggerakkan mesin.
Baca juga: Begini Beda Transmisi CVT dan Matik Konvensional
Baik matik konvensional maupun CVT dinilai memiliki plus minus. Menurut beberapa sumber yang kami himpun, matik CVT lebih enak dikendarai karena tarikan lebih terasa halus dan minim hentakan saat terjadi perpindahan gigi.
Hanya saja, perawatan CVT juga lebih rumit. Karena merupakan teknologi terbaru, tidak semua mekanik umum paham akan teknologi yang satu ini. Jika mobil mengalami masalah, cukup sulit mencari bengkel yang bisa menanganinya, terkecuali bengkel resmi.
Selain itu, oli yang digunakan CVT juga tidak boleh sembarangan karena harus menggunakan oli khusus. Karena itu, banyak beranggapan matik konvensional lebih tahan banting dibanding CVT.
Namun, tipe transmisi matik manapun jika tidak dirawat akan menimbulkan masalah, ini dia beberapa hal yang bisa menimbulkan masalah pada mobil matik Sahabat.
1. Telat mengganti oli transmisi
Mobil yang bertransmisi otomatis wajib hukumnya untuk mengganti oli transmisi secara rutin dan tepat waktu. Berbeda dengan mesin, komponen dalam girboks lebih rawan rusak jika pelumasan kurang ataupun kerak yang mengendap akibat oli transmisi yang belum diganti.
Baca Juga : Pengendara Mobil, Wajib Rawat Girboks Agar Tidak Sakit Hati
2. Pindah transmisi sambil melaju
Bersumber dari beberapa manual book mobil, contohnya Honda CR-V generasi 3 dan All New Mitsubishi Pajero Sport, perpindahan transmisi sambil melaju akan merusak girboks. Perpindahan pada posisi N ke D dan sebaliknya tidak menjadi masalah, kecuali perpindahan ke R dan P.
Jika dilakukan saat mobil melaju akan terasa gejala hentakan dari girboks yang berpindah berlawanan dengan laju mobil secara mendadak sehingga akan merusak bagian gir dan kampas kopling.
3. Transmisi di posisi L pada jalan landai dan menurun
Memang pada transmisi otomatis tidak terjadi engine break dan posisi L membantu proses engine break saat kondisi jalan menurun atau landai.
Nah Sahabat Garasi, mulai sekarang jangan asal saat mengoperasikan mobil bertransmisi matik.
Foto : Garasi.id