Dipercaya lebih aman, beberapa pemilik mobil mengunci setir ketika meninggalkan mobil miliknya di parkiran. Caranya, setir diputar 60-75 derajat sampai tidak bisa digerakkan kembali, sebelum mematikan mesin dan mencabut kunci kontak
Tapi, ada yang menganggap posisi setir dan roda yang tidak lurus akan merusak power steering. Namun ternyata, anggapan itu salah besar.
Sebab, fitur kunci setir tidak terkait pada komponen power steering, khususnya yang sudah menggunakan model elektrik. Kecuali, jika sistemnya masih hidrolik.
"Aman, tidak merusak. Karena, kunci itu hanya mengikat pada mekanisme putaran setir, bukan pada komponen power steeringnya. Kecuali masih hidrolik, karena bisa menimbulkan tekanan yang tidak seimbang," ujar Trainer Product Knowledge Nissan Motor Indonesia, Sugihendi yang dilansir dari laman VIVA.co.id.
Tapi, hal berbeda disampaikan Technical Service Executive Coordinator PT Daihatsu Astra Motor, Anjar Rosjadi.
Kata dia, dengan mengunci setir 60 derajat, hal itu tidak akan merusak power steering yang sudah elektrik maupun hidrolik, karena tidak ada hubungannya.
"Ketika posisi off semua, ya mati, tidak ada tekanan. Intinya, tidak masalah, walaupun hidrolik. Justru kalau posisi turunan, disarankan dikunci setirnya, untuk mencegah mobil turun," tuturnya.
Sebab, menurutnya, mencegah mobil bergerak saat parkir di tanjakan atau turunan dengan menggunakan rem tangan saja tidak cukup.
Foto : Garasi.id