Ban merupakan salah satu piranti penting pada mobil, Sebagai pemilik kendaraan Sahabat sudah seharusnya mengerti cara memilih ban yang tepat untuk kendaran Sahabat. Jangan sampai salah pilih, memilih ban mobil yang tidak sesuai dengan kebutuhan Sahabat Garasi.
Karena salah memilih jenis ban mobil bisa sangat merugikan Sahabat Garasi lho. Untuk itu disarankan pilihlah ban mobil yang sesuai dengan kebutuhan Sahabat dan disesuaikan dengan rute atau medan jalanan yang kerap dilalui Sahabat ya.
Karena penggunaan ban mobil untuk jalan biasa, jalan mulus, jalan agak kasar sampai jalan sangat buruk tentu membutuhkan jenis ban mobil yang berbeda.
Pertama yang harus dilakukan ialah tentukan kembangan yang cocok. Kalau kita kerap melewati jalan di highway atau jalan bebas hambatan misalnya, pilihlah kembangan yang halus-halus aja.
Namun kalau misalnya Sahabat kerap melalui jalanan agak berbatu, jelas Sahabat membutuhkan ban mobil yang berbeda lagi. Namun untuk Sahabat yang mengendarai mobil berjenis SUV, mobil ini disarankan untuk pakai dengan kembangan ban mobil yang agak kasar, karena ban ini akan tetap nyaman dikendarai.
Atau bisa juga nih Sahabat memilih ban mobil dengan jenis All Terrain (AT), ban mobil ini oke di jalan mulus banget atau agak sedikit kasar. Selanjutnya Sahabat juga bisa memilih ban mobil MT atau Mud Terrain ini untuk Sahabat yang kerap melalui jalanan yang tidak mulus. Terakhir jika Sahabat kerap melalui jalanan ekstrem atau tanah dan berbatu, bisa memilih untuk menggunakan jenis ban mobil MT Extreme. Ban ini kerap dipilih untuk pecinta adventure atau offroad ekstrem.
Nah bila Sahabat sudah mengetahui ban yang tepat sesuai kebutuhan, Sahabat juga harus memahami lebih dalam tentang ban itu sendiri seperti halnya mengerti kode-kode yang tertera pada ban mobil Sahabat.
Setiap kendaraan memiliki ukuran ban mobil yang berbeda-beda. Mulai dari tipe, lebar, diameter semua tertera di kode atau angka yang ada pada ban tersebut. Namun kebanyakan orang tidak mengetahui bagaimana cara membaca kode-kode pada ban. Untuk itu kami akan mencoba menjelaskan bagaimana cara membaca kode yang tertera pada ban.
Cara Membaca Kode Ban Mobil
Seperti yang ditemui pada ban-ban kendaraan Sahabat Garasi, kode ban mobil menggunakan angka dan huruf. Nah misalnya sebuah ban mobil dengan kode 245 / 50 Z R 19 105 W. Bila dijabarkan, maka cara membacanya adalah sebagai berikut:
245
Bagian Ini menampilkan bagian lebar tapak dari ban tersebut. Dimana, jarak dari dinding samping ban mobil yang satu dengan yang lain, adalah sejauh 245 mm atau 24,5 cm.
50
Setelah dijeda dengan tanda miring, kode selanjutnya yang ditampilkan adalah rasio aspek tinggi sidewall terhadap lebar. Angka ini dapat membuat siapa saja tau tentang ketinggian yang dimiliki oleh sidewall. Caranya cukup mudah, cukup kalikan saja angka 245 mm tadi dengan 50. Maka akan diperoleh angka 127,5 mm yang merupakan ketinggian ban tersebut.
Z
Selain membahas tentang ukuran, kode yang ada di ban mobil juga memungkinkan Sahabat untuk mengetahui kecepatan maksimum yang dimiliki oleh ban mobil Sahabat. Di contoh kode yang telah tertulis tadi, huruf Z adalah rating kecepatan tertinggi. Sebagai acuan, S dapat bertahan hingga 112 mph, T sanggup bertahan hingga 118 mph, dan begitu seterusnya.
R
Huruf R disini menunjukan jenis konstruksi ban tersebut adalah Radial. Bila dibongkar, ban ini memiliki lapisan kain yang senarnya melintang dari sudut kanan ke sekeliling ban, dan memiliki lapisan tambahan di sekitar area tapaknya.
19
Angka yang satu ini merupakan bagian penunjuk dari besarnya diameter dari yang dimiliki oleh sebuah ban mobil. Dalam studi kasus kali ini, ban mobil tersebut memiliki diameter ban 19 inci.
105
Angka yang satu ini menunjukan tentang indeks beban yang dimiliki suatu ban. Dari sini Sahabat dapat mengetahui tentang seberapa besar kapasitas daya dukung ban mobil terhadap besaran beban yang dapat ia bawa untuk melaju di atas aspal. Masalah angka, Sahabat sebenarnya cukup memperhatikan bahwa angka yang tercantum sesuai dengan standar spesifikasi yang dikeluarkan oleh pabrikan mobil kesayangan.
W
Selain kode Z tadi, kode W juga menampilkan besaran rating kecepatan yang disanggupi oleh sebuah ban.W sendiri memiliki daya tahan terhadap kecepatan yang cukup baik, yakni mampu mendukung kecepatan kendaraan hingga 168 mph.
Sahabat Garasi. Selain kode-kode diatas ada juga kode-kode lain seperti AT (all terrain) artinya ban tersebut dapat digunakan di hampir semua kondisi jalan, ada juga HT (Highway Terrain) yang hanya bisa digunakan pada jalan beraspal.
Usai mengerti cara memilih ban sesuai kebutuhan dan cara membaca kode pada ban, yang perlu Sahabat ketahui lagi adalah isi angin pada ban mobil Sahabat.
Isi nitrogen atau angin biasa sih?
Saat hendak mengisi angin untuk ban mobil baik di bengkel, spbu, atau tukang ban di pinggir jalan, Sahabat pasti akan dijumpai pilihan angin nitrogen dan angin biasa. Sebenarnya apa sih yang membedakan kedua jenis angin tersebut pada penggunaan ban mobil kamu ? Mana yang lebih baik ?
Umumnya angin ban mobil kamu terbagi dua; angin nitrogen dan angin biasa. Nitrogen sendiri merupakan suatu unsur kimia yang kini banyak dimanfaatkan untuk mengisi ban kendaraan baik roda dua maupun roda empat. Nitrogen itu sendiri merupakan gas udara murni yang sudah tersaring dan tidak memiliki kandungan air di dalamnya. Berbeda dengan angin biasa yang zat di dalamnya masih terkandung air. Hal tersebut menyebabkan ketika Sahabat mengisi ban mobil terasa lebih berat ketika terjadi proses pemuaian di dalam ban. Sementara kalau ban yang diisi oleh angin nitrogen ban akan terasa lebih ringan ketika proses pemuaian itu terjadi.
Mungkin Sahabat sudah memahami fungsi, beda, dan keuntungan dari masing-masing kedua angin tersebut. Namun ada yang menjadi pembeda kedua angin tersebut dari cara kerja dan fungsi.
Peningkatan suhu nitrogen tak secepat angin biasa
Penggunaan angin nitrogen pada ban membuat tekanan angin ban cenderung lebih stabil ketimbang angin biasa. Hal ini disebabkan oleh partikel molekul nitrogen yang lebih besar daripada partikel molekul pada angin biasa sehingga angin nitrogen lebih sulit untuk keluar dari pori-pori ban.
Lebih efisien
Karena nitrogen lebih bersifat dingin saat terjadi pemuaian ban, tekanan angin ban cenderung lebih stabil ketimbang angin biasa. Hal tersebut sangat mempengaruhi laju kendaraan dan dapat membuat konsumsi bahan bakar mobil kamu lebih hemat. Mengapa demikian ? Ketika ban mobil Sahabat kekurangan tekanan angin, ban bekerja dua kali lipat daripada biasanya dan menghambat laju kendaraan sehingga dibutuhkan tenaga yang besar dan konsumsi bahan bakar yang besar pula agar tetap bergerak.
Jika tekanan angin ban sesuai dengan seharusnya, maka tapak ban akan menempel lebih sempurna di permukaan jalan sehingga membuat konsumsi bahan bakar menjadi irit sekitar 3,3 %.
Angin Nitrogen Tidak Mudah Berkurang
Kelebihan utama lainnya dari angin nitrogen adalah suhu nitrogen lebih rendah ketimbang dengan oksigen. Dengan suhu yang lebih rendah, udara di dalam ban akan lebih stabil tidak naik turun, sehingga ban terhindar dari resiko meletus akibat terlalu panas. Selain itu, bagi Sahabat yang jarang menggunakan mobilnya, udara nitrogen dalam ban dapat bertahan selama satu hingga tiga minggu lebih lama ketimbang angin biasa.
Usia Ban Lebih Lama
Oksidasi yang terjadi jika menggunakan angin biasa pada ban menyebabkan karet ban cepat uzur dan mengeras. Dengan penggunaan angin nitrogen mampu memperpanjang umur dari ban itu sendiri karena proses oksidasi yang terjadi lebih lama. Ban yang sudah uzur dan mengeras tidak mampu memberikan traksi optimal ketika Sahabat sedang melaju dengan kecepatan tinggi. Akibatnya kecelakaan karena slip ban pun terjadi.
Nah Sahabat, sepertinya sudah jelas bukan nitrogen memang unggul ketimbang angin biasa. Tapi untuk mengganti angin ban dari angin biasa menjadi angin nitrogen jangan lupa untuk menguras angin ban sebelumnya ya ! Karena percampuran angin biasa dengan nitrogen sangat tidak dianjurkan alias berbahaya.
Dan itulah penjelasan soal ban mobil yang harus Sahabat tahu, semoga informasi diatas bermanfaat untuk Sahabat Garasi semuanya.
Foto : Garasi.id