Mencuci mobil adalah salah satu jenis perawatan pada mobil yang bisa dilakukan dimana saja. Dimana saja disini maksudnya bisa dilakukan dirumah atau membawa mobil Sahabat ke bengkel cuci mobil terdekat. Tentunya Sahabat tidak mau bukan apabila melihat mobil dalam keadaan yang kotor baik di bagian interior maupun eksterior.
Saat ini tersedia berbagai cara mencuci mobil di tempat pencucian umum. Ada yang otomatis atau menggunakan mesin, ada juga yang masih manual atau menggunakan tenaga manusia. Memang mencuci mobil di tempat pencucian mobil lebih hemat, baik tenaga, uang, dan waktu. Dari segi tenaga, Sahabat tak perlu susah payah membersihkan tiap bagian mobil.
Sayangnya, banyak yang tidak sadar, ternyata mencuci mobil di tempat pencucian umum, baik dengan mesin atau tenaga manusia menyimpan dampak negatif bagi mobil. Karena itu, meski memakan tenaga, uang, dan waktu, berikut adalah tips cuci mobil alasan mengapa sebaiknya Sahabat mencuci mobil sendiri.
Menghindari baret
Pernahkah kamu melihat lap apa yang digunakan saat cuci mobil di tempat pencucian umum? Apakah lap biasa, kanebo atau lap microfibre? Lalu apakah lap tersebut masih layak digunakan atau tidak ? Ingat Sahabat, baret pada bodi mobil hampir berasal dari lap yang digunakan saat proses pengeringan.
Sementara, bila menggunakan tenaga manusia di tempat cuci mobil umum. Tukang cuci biasanya menggunakan satu spons dan satu ember untuk membersihkan seluruh bagian mobil. Bukan rahasia kalau debu dan kotoran yang menempel pada spons akan membuat baret di cat mobil.
Dengan mencuci mobil sendiri, Sahabat dapat benar-benar menggunakan alat pembersih yang memang aman untuk mobil. Mulai dari spons yang terpisah hingga lap microfiber yang benar-benar menyerap air untuk mengeringkan mobil.
Tekanan air yang berbahaya
Baik otomatis dengan mesin atau tenaga manusia, tempat cuci mobil sengaja menggunakan tekanan air extra kencang. Tujuannya adalah untuk merontokan semua debu dan kotoran yang menempel di mobil. Tekanan air yang berlebihan berpotensi membuat cat mengelupas, bahkan bodi mobil bisa penyok.
Jika Sahabat mencuci mobil sendiri, tekanan air pun dapat disesuaikan. Tidak masalah bila menggunakan air yang keluar dari keran rumah karena memang tidak ada tekanannya. Bagi yang memiliki kompresor, sesuaikan tekanan dengan bidang yang akan dibersihkan.
Jenis sabun yang digunakan
Sahabat tidak akan pernah tahu merek apalagi jenis sampo yang digunakan dalam tempat pencucian umum. Yang terpenting mobil bisa menjadi bersih dan debu serta kotoran terlepas dari bodi mobil. Shampo mobil memiliki kadar pH khusus sehingga tidak melunturkan kilap warna mobil Sahabat.
Jadi lebih baik Sahabat membeli shampo mobil yang dirancang khusus untuk mobil sehingga warna mobil tetap mengkilap. Daripada warna cat mobil Sahabat menjadi kusam karena sering cuci mobil di pencucian umum, lebih baik Sahabat mencuci mobil sendiri dirumah bukan.
Cara cuci mobil yang benar
Di tempat pencucian mobil umum, apalagi yang menggunakan hidrolik, mobil akan dicuci dari bagian bawah ke atas. Bagian bawah mobil tentu menjadi bagian yang paling kotor. Sebenarnya cara cuci mobil yang benar itu dari atas ke bawah. Tak hanya itu, tiap bagian pun dibersihkan dengan spons yang berbeda, embernya pun beda, untuk memastikan kotoran tidak tersebar di seluruh bodi mobil.
Mencuci sekaligus inspeksi
Ini adalah alasan utama kenapa sebaiknya cuci mobil sendiri. Sahabat jadi semakin dekat dengan mobil dan hafal tiap bagiannya. Jadi apabila ada kerusakan, lecet, atau penyok pada bagian mobil, Sahabat segera tahu.
Begitu juga dengan bagian interior, untuk kenyamanan selama di dalamnya, Sahabat akan benar-benar menjaga kebersihannya dengan tidak menyisakan bekas makanan karena dapat mengundang kecoa, tidak minum karena cairan yang tumpah dapat menimbulkan bercak pada jok bahkan kerusakan instrumen, hingga kebersihan bagian ruang mesin.
Beberapa orang beranggapan, mobil yang sering dicuci akan merusak cat dan membuat warnanya cepat kusam. Menurut Technical Support Meguiars Indonesia, Fadillah, anggapan tersebut salah.
"Kalau beberapa orang menyebut sering mencuci mobil akan buat pernis atau cat tipis, itu salah. Yang membuat bodi kusam itu proses dan bahan pencucian yang salah, dan produk sabun yang mengandung deterjen otomatis buat cat kusam," ujarnya Fadillah yang dilansir dari laman VIVA belum lama ini.
Kata dia, sabun cuci mobil usahakan cari yang nilai pH-nya (tingkat keasaman) seimbang, yaitu tujuh. Bila terlalu rendah atau terlalu tinggi, akan merusak lapisan pernis. Selain itu, jika kandungan pH tidak seimbang, setelah mencuci akan timbul white spot atau bintik-bintik putih.
"Pemakaian rutin, saya menyarankan idealnya dua hari sekali (dicuci). Semakin sering dicuci, semakin panjang umur cat mobil. Namun, harus diperhatikan saat mencuci, mulai dari cara, sabun dan alat pembersihnya," tuturnya.
Foto : Garasi.id